Kalau orang tua sendiri sudah barang  tentu hafal dan faham dengan kondisi anak masing-masing.  Sementara bapak ibu guru di sekolah sebagai penggerak kegiatan anak-anak didik tak mengetahui karakter secara detail masing-masing anak,  kecuali mendapatkan informasi dari orang tua murid atau dari teman-temannya.
Mengelola ribuan anak dalam sebuah lembaga pendidikan dengan waktu lumayan panjang memang bukan tugas yang  gampang.  Karena para pengelola pendidikan dituntut berfikir super cerdas dalam mengelola system dan mengatur anak-anak.
Kesalahan sedikit saja membuat anak-anak menjadi dendam dan merangsang mereka untuk mengatur strategi pembalasan.
Peran orang tua  dalam pembinaan anak-anak di rumah diambil alih oleh sekolah dan para guru.
Lalu bisakah sekolah memberikan kenyamanan seperti di rumah, Â dan kasih sayang guru sebagaimana orang tua sendiri?