Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saatnya Move on dan Lepas dari Bayang-bayang Mantan

12 Februari 2020   21:27 Diperbarui: 12 Februari 2020   21:26 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hidup ini memang penuh liku-liku.  Jalan curam berkelok tajam dan tebing terjal membatu harus dilalui untuk mencapai sukses sebuah hubungan.Ada yang terus bisa melaju bersama,  dan ada pula yang harus berpisah menempuh jalan hidup sendiri-sendiri. Entah karena nasib baik belum berpihak atau karena takdir yang memisahkan mereka.

Banyak perempuan yang  menempuh jalan pintas setelah cintanya terluka. Bahkan kehilangan rasa malu dengan mengobral cinta sesaat kepada setiap lelaki. Atau mungkin malah terjun langsung sebagai pelaku prostitusi dengan dalih membalas sakit hati.

Diantara yang terluka,  ada perempuan seperti mutiara. Berharga mahal dan tersimpan dalam ruang hati yang sangat rapat.  Cahayanya terpendar menyinari sekeliling sebagai sebuah pesona keindahan yang tak bisa dibayar dengan apapun.

Janda,  hidup sendiri,  single parent,  adalah nama yang melekat pasca mereka mendeklarasikan akhir sebuah hubungan.

Mengumpulkan serpihan semangat dan melupakan segala lara. Mereka tak lagi berfikir tentang mantan.  Sebab tanpa bayang-bayang mantan membuat mereka lebih bebas mengekspresikan diri. Menjadi pribadi -pribadi yang mandiri penuh dedikasi dan menebarkan kebaikan dalam setiap aksinya.

Hari ini begitu banyak perempuan mandiri,  lepas dari bayang-bayang mantan dan percaya diri membangun peradaban. Mereka muncul secara mencolok di berbagai sektor formal.  Polisi, guru,  pengusaha,  bahkan sebagai enternainer. Bahkan menjadi seorang penulis handal dengan karya artikel yang mempesona.

Perempuan mandiri memang terlihat lebih kuat. Mereka mampu memvisualisasikan diri secara nyata dalam titik-titik kesuksesan sebagai orang tua tunggal.  Mampu menyekolahkan anak sampai mendapat gelar sarjana. Bahkan menghelat pernikahan putra putri mereka.

Mantan memang pernah mengukir cerita dalam kehidupan.  Tapi cerita itu biarlah hanya sekedar kenangan yang tak perlu menjadi bayang-bayang apalagi sampai mempengaruhi langkah untuk berkembang.

Selamat tinggal mantan, maafkan aku yang tak sejalan,  jangan kawatir kita tetap temenan,  apalagi ada anak kita dalam pelukan...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun