Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhir Perjalanan Sang Penipu

18 Januari 2020   22:38 Diperbarui: 18 Januari 2020   22:35 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi/pixabay

Teriakan polisi "diam kamu!", terdengar nyaring dari luar. Lalu beberapa saat kemudian seseorang yang ditengarai sebagai haji Budiman digelandang keluar dengan tangan terborgol dan dipakaikan penutup wajah.

Usai polisi pergi, pengurus RT menerangkan sesuai informasi dari petugas, bahwa haji budiman adalah seorang buronan polisi yang telah lama diincar.  Ia dituduh menggelapkan uang ratusan juta rupiah dari sebuah perusahaan keramik di Jakarta.

Dan perempuan di dalam mobil itu adalah seorang PSK yang menjadi teman Haji Budiman berfoya-foya. 

Mungkin karena uang telah habis, lalu dicarilah kontrakan, sementara teman wanitanya tetap menjual diri seperti biasa.

Maka tak heran  saat pertama kali datang, pengurus RT meminta identitas diri dan KTP tidak pernah diberikan.

Beberapa hari setelah penggerebegan, seorang perempuan dengan menggendong bocah datang. Ia mengaku istri sah Budiman (Haji nya hilang). Ibu-ibu yang kebetulan mengetahui  kedatangan perempuan ini mendekat dan bertanya, " Ibu istri pak Haji Budiman?"

Perempuan ini menjawab, "Suami saya belum pernah  berangkat haji kok bu".

Lalu sebuah mobil bak terbuka datang. Dan membawa seluruh isi rumah.

Setelah itu kami tak pernah mendengar lagi, di mana  (Haji) Budiman berada.

Hari-hari ini kita sering melihat kabar yang melintas di dunia maya, ada orang yang mengaku sebagai polisi, tentara, orang penting dari instansi ini itu dan sebagainya.


Ada juga yang mengaku lulusan perguruan tinggi ini itu dengan ijasah palsu,  tujuannya sudah pasti yaitu Menipu.

Dan selalu saja, berakhir di balik jeruji besi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun