Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money

Bila Pemerintah (Jadi) Mencabut Subsidi Elpiji 3 Kilogram Bagaimana Nasib Rakyat Kecil?

15 Januari 2020   12:27 Diperbarui: 15 Januari 2020   12:35 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabung elpiji 3 kg/dokpri

Saya termasuk pelanggan setia gas elpiji 3 kilogram. Sehari saya menggunakan minimal 3 tabung untuk memasak dagangan. 

Dulunya saya memakai kayu bakar, tapi karena asap pengapian mengganggu tetangga saya memilih menggunakan gas elpiji sebagai jalan keluarnya.

Awal tahun 2000-an saya menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk masak. Waktu itu harganya masih sekitar Rp 2000 -an/liter. 10 liter masih bisa saya pakai untuk dua hari masak menggunakan kompor howos dengan dorongan tekanan udara lewat kompresssor yang dipompa dengan tenaga listrik.

Lalu karena minyak tanah langka, saya beralih ke solar. Untuk melancarkan programnya pengusaha POM bensin memasang CCTV agar tidak ada lagi pembelian BBM menggunakan jirigen.

Mulai saat itulah kompresor dan alat masak yang menggunakan BBM tak terpakai. Teronggok begitu saja di belakang rumah. Dan jadi tongkrongan nyaman bagi ayam-ayam peliharaan saya.

Kini sebagaimana yang ditulis oleh seorang Kompasianer Fery H - yang artikelnya juga menduduki page one google- (apa hubungannya?), bulqn Juni 2020 ini pemerintah akan mencabut subsidi Elpiji melon. Dengan alasan agar subsidi tepat sasaran begitu yang ditulis Fery .

Setelah menaikkan cukai tembakau dengan dampak beralihnya para penikmat rokok pabrik ke lintingan, secara bertubi pemerintah berencana mencabut subsidi Elpiji jenis melon yang di situ sudah distempel "hanya untuk masyarakat miskin"

Hanya untuk masyarakat miskin/dokpri
Hanya untuk masyarakat miskin/dokpri

Memang tidak dipungkiri, warga dengan tingkat ekonomi lebih mapan masih banyak yang menggunakan elpiji 3 kg.

Bahkan restoran-restoran besar di Semarang masih banyak juga yang menggunakan elpiji 3 kg. Tapi apakah hanya dengan alasan ini pemerintah begitu saja mencabut subsidi Elpiji melon?

Saya sering betul mangalami kelangkaan elpiji melon. Toko langganan kehabisan stok. Toko agen lain yang terdekat juga kelimpungan untuk mendapatkan elpiji. Sat itu pom bensin terdekat masih ada. Tapi tiap warga maksimal hanya boleh membeli satu tabung (mana cukup?).

Gas elpiji akhirnya bisa diperoleh setelah mencari informasi kesana-kemari, didapat dari seorang penduduk yang memanfaatkan situasi dengan menyimpan gas elpiji di rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun