Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bukit Cinta dan Cerita Rawa Pening yang Melegenda

6 Januari 2020   08:19 Diperbarui: 6 Januari 2020   08:35 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulut naga pintu masuk bukit cinta/dokpri

Di atas bukit, selain  bisa menikmati indahnya  pemandangan rawa pening, juga bisa memanfaatkan gazebo yang tersedia untuk duduk santai bersama keluarga.

Spot selfi/dokpri
Spot selfi/dokpri
Tampak beberapa pasangan muda duduk berlama-lama, berbicara tentang ketulusan hati dan masa depan. Tak jarang mereka terlihat tertawa bersama dan saling cubit diantara keduanya (hihihi). Jadi ingat waktu muda.

Ada yang mitos yang berlaku di kalangan penduduk setempat  bagi siapa yang  berpacaran  pasti putus. Tentu saja saya tidak percaya, sebab masa pacaran saya juga pernah di sini, dan cinta kami tetap langgeng sampai sekarang. Namanya juga mitos.

Anda bisa beli gembok cinta /dokpri
Anda bisa beli gembok cinta /dokpri
Jalan berputar menurun, menuju tepian rawa yang sekarang sudah dibuat banyak hiasan. Antara lain bunga plastik berbentuk  hati yang banyak diabadikan para wisatawan untuk mengbadikan momen. 

Spot gembok cinta | dokpri
Spot gembok cinta | dokpri
Di rawa pening ini juga ada loh spot gembok cinta yang isinya berbagai macam jenis gembok. Gemboknya dipasang oleh para pasangan yang mengikat janji dan kuncinya dilempar ke tengah rawa.

Aktifitas di dermaga kecil | dokpri
Aktifitas di dermaga kecil | dokpri
Dermaga kecil yang menjorok ke  arah rawa, menjadi pembuka bagi para pengunjung untuk menyewa perahu berkeliling rawa. Satu perahu dipatok harga Rp. 75.000  sekali jalan. Penumpangnya mau satu atau dua bayarnya tetap sama. Biasanya para satu perahu maksimal 7 orang, dan mereka patungan  untuk menyewa perahu.

Ditengah rawa dengan Enceng gondok yang rimbun/dokpri
Ditengah rawa dengan Enceng gondok yang rimbun/dokpri
Setelah rompi untuk keamanan dipasang, segera mesin perahu dinyalakan, dan mulailah petualangan di tengah rawa yang mempesona. 

Di tengah rawa, nahkoda harus waspada dan hati-hati. Sebab selain tersangkut sampah, terkadang baling-baling perahu juga terlilit tali yang terjuntai dari branjang -semacam spot buatan yang dibuat oleh petani ikan rawa untuk menangkap ikan-. 

Di branjang dari bambu panjang yang diikat dan berbentuk seperti kandang besar ini para petani  rawa meletakkan jaring atau perangkap ikan. Bahkan beberapa branjang sudah terpasang semacam gubug untuk tempat berteduh.

Bentuk branjang kira-kira seperti ini/dokpri
Bentuk branjang kira-kira seperti ini/dokpri
Ada ratusan branjang yang tampak saat pengunjung berperahu mengitari rawa. Pengunjung juga bisa minta berhenti beberapa saat di dekat branjang bila ingin berswa foto. Waktu untuk mengitari rawa ini paling lama dua puluh menit.

Rawa pening adalah danau alam yang ceritanya sudah sangat melegenda. Cerita tentang legenda ini sudah tersebar di banyak orang dan tertulis di berbagai buku. Baik dalam buku cerita maupun komik bergambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun