Mohon tunggu...
Masluh Jamil
Masluh Jamil Mohon Tunggu... Lainnya - Satu diantara ribuan kompasianer

masluhj@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Nyantri" Saja Belum Tentu Bisa Jadi Kyai

10 Desember 2017   00:18 Diperbarui: 10 Desember 2017   00:26 2455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Peserta MQK 2017 sedang mengadabadikan moment | Foto: Dokpri

MQK dari Tahun ke Tahun

Salah satu alasan diselenggarakannya MQK 2017 ini adalah untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan para santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam bersumber kitab kuning.

MQK tahun ini dilaksanakan di Jawa Tengah, khususnya di pesantren Balekambang (Raudlatul Mubtadiin) Jepara, yang digelar mulai 29 Nopember sampai 7 Desember 2017.

Salahsatu peserta mendengarkan dengan seksama pertanyaan dewan hakim. | Foto: Dokpri
Salahsatu peserta mendengarkan dengan seksama pertanyaan dewan hakim. | Foto: Dokpri
Dewan hakim sedang melakukan penilaian | Foto: Dokpri
Dewan hakim sedang melakukan penilaian | Foto: Dokpri
Event MQK ini, awalnya adalah event 2 tahunan, yang pertama kali  dilaksanakan tahun 2004 di Pondok Pesantren Al Falah Bandung, Jawa  Barat. Untuk MQK yang kedua dilaksanakan tahun 2006 di Pondok Pesantren  Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Kemudian tahun 2008 MQK yang ketiga  dilaksanakan  di Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru, Propinsi  Kalimantan Selatan.

Sejak tahun 2008 ini, MQK menjadi event 3  tahunan, dimana tahun 2011 yang merupakan MQK Keempat bertempat di  Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur,  NTB. Di tahun 2014 kemarin MQK yang kelima dilaksanakan di Pondok  Pesantren As'ad Olak Kemang, Propinsi Jambi.

Menurut Muhtadin, rencananya setelah tahun 2017 ini, Event MQK akan kembali ke event 2 tahunan lagi, sehingga MQK akan diselenggarakan pada tahun 2019. Sedangkan untuk tempatnya belum ditentukan.

Berkah Bagi Masyarakat

MQK 2017 ini selain membawa keceriaan bagi peserta, juga membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Sepanjang area perlombaan terlihat banyak sekali pedagang kaki lima dadakan yang berjejer.

Sebut saja, Pak Mahmud, salah satu pedagang yang berjualan souvenir. Senyum bahagia terpancar di raut wajahnya saat saya datangi, beliau mengaku senang dengan adanya lomba ini. Dagangannya laris, dibeli untuk kenang-kenangan keluarga yang ada dirumah.
"Alhamdulillah, stok bahan baku kami, malam ini sudah habis. Tinggal besok pesan lagi" ucapnya

Di stand jual beli kaos dan sablon nama langsung jadi, nampak pengunjung  antri bergiliran agar namanya dapat terpatri pada kaos event nasional  MQK 2017 ini.

Pengunjung sedang memilah-milih buku | Foto: Dokpri
Pengunjung sedang memilah-milih buku | Foto: Dokpri
Tak hanya dari sisi pedagang barang, dalam bidang jasa, ada masyarakat, sebut saja abang Sarni yang memanfaatkan moment nasional ini untuk mengais rejeki dengan menawarkan ojek motor. Mengingat banyak orang dari luar daerah yang tidak tahu rute, apabila ingin sekedar jalan-jalan di luar area perlombaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun