Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Catatan Kecil Menonton Film Keluarga Cemara

8 Januari 2019   09:09 Diperbarui: 8 Januari 2019   10:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Penulis, bersama isteri dan anak yang bungsu, Maulina Rizkia, pada malam Ahad, 5 Januari 2019 yang lalu menonton film Keluarga Cemara di bioskop yang ada di dalam mall terkenal Kota Banjarbaru. Penayangan film tersebut dimulai pukul 19.00 WIT, dengan durasi sekitar 110 menit. Memang, penulis sudah lama sekali tidak pernah nonton film di bioskop, dan kebetulan sekali si bungsu juga ingin sekali menonton film bioskop.

Sebelum pukul 19.00 WIT, kami masuk ke ruang pembelian kercis, dan si bungsu disuruh beli kercis nonton bioskop untuk 3 (tiga) orang. Sekitar 10 menit sebelum pemutaran film, kami sudah ada di depan pintu 3 (tiga) yang memutar film Keluarga Cemara tersebut.Tidak lama kemudian pintu masuk bioskop dibuka, penonton dan kami sekeluarga juga ikut masuk untuk mencari nomor kursi yang sesuai tertulis di tiketnya.

Menonton film malam itu merupakan yang pertama penulis lakukan bersama keluarga, meski tidak lengkap semuanya, karena ada 2 (dua) anak yang tidak ikut berhubung meraka ada kesibukan kuliah. Terkejut dan heran melihat tata ruang, pencahayaan,  dan soundsistem  bioskop sekarang dibandingkan dengan sekitar 30 tahun yang lalu. Maklum, semenjak ada media televisi dan internet, sehingga penulis tidak punya selera menonton di bioskop modern, terlebih lagi perlu waktu dan biaya.

Akhirnya, kami dapat tempat duduk yang sesuai tertulis di kercis. Barisan kursi ketiga dari depan, dan itu artinya relatif dekat dengan layar.  Tidak lama kemudian, film Keluarga Cemara dengan pemeran utama Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Zara JKT48, dan Widuri Puteri tersebut mulai diputar. Dibuka dengan menampilkan tentang kisah sebuah keluarga yang pengusaha properti yang sukses, Keluarga Abah. Namun, musibah kebangkrutan menimpa keluarga tersebut, hingga akhirnya rumah disita untuk membayar jaminan hutang kakak ipar Abah. Keluarga Abah dipaksa meninggalkan rumah mewahnya dengan tragis.

Singkat cerita, keluarga ini pindah ke sebuah rumah tua di sebuah kampung yang dikelilingi hutan pinus. Cerita suka dan duka menghiasi perjalanan keluarga Abah bersama isteri dan kedua anak gadisnya, si bungsu bernama Ara. Sampai akhirnya hampir terjadi proses penjualan rumah tua tersebut, namun kemudian ditentang oleh kedua anaknya Abah. Sementara itu, isteri Abah hamil besar dan sampai waktunya mau melahirkan, sedangkan Abah masih mengurus masalah rumah yang batal dijual di kota.

Cerita yang mengharu biru, sedih, penuh perjuangan, dan tentunya juga humor atas sikap, tingkah laku, dan perbuatan si bungsu Ara bersatu padu dengan apik dalam film keluarga ini. Penonton  , seperti penulis yang membawa keluarga ini merasa beruntung dapat menonton dengan isteri dan anak, karena banyak pesan moral dan pendidikan keluarga tersurat dan tersirat dalam film ini. Perjuangan Abah untuk menghidupi keluarganya sangat didukung dibantu oleh kesabaran isteri dan anak-nak mereka.

Pertentangan dan konflik memang ada dalam kehidupan berumah tangga, banyak ombak dan riak gelombang yang menghadang bahtera keluarga, namun dengan kebersamaan dalam keluarga semuanya akan berakhir indah. Mungkin pesan itulah yang penulis tangkap dari menonton film Keluarga Cemara. Bagaimana dengan Anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun