Perjalanan dari Bandara Juanda Surabaya yang berada di Sidoarjo ke Kota Surabaya kami tempuh sekitar 30 meni pada Rabu tanggal 3 April 2018 yang lalu. Ketika mobil yang membawa penulis bersama beberapa kawan sampai dan memasuki Kota Surabaya, terlihat dan terasa suasana yang sejuk dan hijau. Mobil yang membawa kami menuju hotel tempat kegiatan berjalan menelusi Jl. Raya Dharmo, saat memasuki jalan tersebut terlihat pepohonan dan tumbuhan lainnya seolah 'menyambut' kedatangaan tamu ketika memasuki Kota Surabaya.
Sepanjang jalan yang dilalui, Â kami yang menumpang mobil merasa heran dan kagum dengan penghijauan dan rindangnya pepohonan serta taman-taman yang bertebaran di tengah, kiri dan kanan jalan raya yang padat tersebut. Hijaunya Kota Surabaya ini memang menjadi daya tarik kami yang ada di dalam mobil, tidak terpikir bagi penulis begitu hijau dan rimbunnya kota ini, khususnya yang ada di Jl.Raya Dharmo yang padat lalu lintas. Pohon-pohon besar yang tumbuh di tengah dan pinggir jalan seperti pohon yang ada di hutan-hutan, karena pohon-pohon tersebut dililit oleh tumbuhan lain yang merambat, Â sehingga menutupi batang pohon.
Surabaya, Â memang sudah berubah jauh dalam banyak hal, terlebih penghijauan dan taman yang beraneka ragam. Kenyataan ini memang telah menjadi buah bibir dan decak kagum banyak orang, bukan saja dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Kota Surabaya yang dulunya terkenal panas dan 'gersang', kini sudah sangat jauh berbeda. Banyak pepohonan dan taman yang menghiasi kota ini telah merubah suasana kota yang berada di tepi laut ini menjadi lebih 'adem', sejuk dan menyegarkan pandangan mata.
Penataan kota yang asri, hijau, dan sejuk memang tidak terlepas dari kepemimpinan Walikota Surabaya, Ibu Risma. Walikota wanita yang sangat konsen dan peduli dengan kebersihan dan penghijauan kota. Hasilnya, kini, Â Kota Surabaya menjadi lebih hijau dan sejuk dengan pepohonan dan taman yang sangat menyejukkan mata memandang di tengah kesibukan kota besar yang luar biasa. Kehidupan kota besar yang penuh dengan kendaraan bermotor yang mengeluarkan gas beracun hasil pembakaran mesin, kini dapat dikurangi dampak negatifnya bagi makhluk hidup dengan adanya pepohonan yang rendang di sekitar jalan.
Ketika penulis mengisi waktu istirahat dengan berada di depan hotel tempat mengikuti kegiatan, terasa sejuk dan segar meskipun di jalan rayanya penuh dengan kendaraan bermotor yang nyaris tidak pernah berhenti berlalu lalang. Surabaya kini menjelma menjadi kota hijau nan sejuk dan menyegarkan.