Mohon tunggu...
Maslani SPd
Maslani SPd Mohon Tunggu... -

Pendidik di SMPN 4 Pelaihari , Kabupaten Tanah Laut., Kalimantan Selatan. Memulai menekuni menulis artikel secara rutin sejak tahun 2013, khususnya artikel yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa tulisan artikel terbit di koran lokal Kalimantan Selatan, baik koran Banjarmasin Post maupun Radar Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penguatan Pendidikan Karakter dan Kurikulum 2013

14 November 2018   13:53 Diperbarui: 6 Desember 2018   16:34 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tawuran antar pelajar masih sering terjadi di berbagai daerah. Akibat yang ditimbulkan oleh adanya tuwuran antar pelajar tersebut,  terkadang sampai menimbulkan korban jiwa. Tragis memang, pelajar yang semestinya menjadi generasi penerus bangsa dan terdidik masih menggunakan cara-cara primitif untuk menyelesaikan masalah yang sangat sepele. 

Hanya karena  ucapan yang bernada mengejek atau menjelek-jelakkan sekolah terjadi saling serang dan sebagainya. Ternyata kelakuan para penerus bangsa ini juga melakukan aksi membajak bus penumpang umum guna menunjukkan status dan gengsi mereka dalam atribut sekolah yang masih melekat di badan mereka. Permasalahan sikap dan kelakuan yang negatif di kalangan para pelajar seperti aksi tawuran dan berbagai bentuk tindakan yang negatif lainnya,  menunjukkan  adanya krisis dan dekadensi moral bangsa masa yang akan datang.

Sekolah sebagai institusi pendidikan yang berperan penting dalam membangun karakter bangsa ( charakter and national building) dianggap diharapkan mampu memberikan kontribusi dan perannya dalam melahirkan generasi bangsa yang  sesuai dengan harapan. 

Oleh sebab itu, peran yang dijalankan oleh sekolah selama ini, selain menjejali peserta didik dengan kecerdasan intelektual, juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan spritual.

Pendidikan merupakan upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang

Ujian Nasional (UN) yang menjadi baromater keberhasilan pendidikan  seorang anak, institusi sekolah, dan daerah lebih menitikberatkan pada logika dan kecerdasan intlektual semanat, kurang berakar pada kehalusan budi dan pendidikan yang sesungguhnya. Ketika anak memperoleh nilai atau prestasi UN, maka anak tersebut disanjung dan dibanggakan sebagai generasi penerus bangsa yang  dinilai berhasil menempuh pendidikan pada jenjangnya.

Karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, mencoba, menalar dan sebagainya dengan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran  untuk semua mata pelajaran. 

Banyak perubahan  dalam konsep Kurikukulum 2013 sebagai upaya mewujudkan pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas siswa yang dilandasi oleh filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur,  nilai akademik, dan kebutuhan siswa dan masyarakat. 

Penguatan pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 terlihat dalam adanya penambahan diharapkan akan lebih mengintensifkan penanaman dan penguatan karakter peserta didik dalam mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya. Kurikulum 2013 menghendaki adanya lulusan yang memiliki kompetensi yang seimbang antara soft skill dan hard skill,  yang mencakup aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Perubahan kurikulum memang perlu, tetapi yang penting bagaimana jiwa dan semangat membangun pendidikan budaya dan karakter bangsa yang sesungguhnya dapat menjadi jiwa dalam kurikulum tersebut dan terimplementasi dalam praktik pembelajaran sehari-hari.  Kurikukulum 2013 yang mulai diterapkan di sekolah selama ini, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Namun demikian, apapun kurikulumnya pendidikan karakter  tetap melekat dan terintegrasi dalam mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun