Sebuah tayangan iklan di televisi swasta nasional menggambarkan bagaimana seorang anak SD sebelum berangkat ke sekolah mencari neneknya untuk bersalaman, sementara ayahnya mendesak agar anaknya segera berangkat ke sekolah. Â Tayangan iklan layanan masyarakat tersebut mengingatkan kembali bagaimana cara bersikap dan berbuat sopan santun terhadap anggota keluarga atau orang yang lebih tua.
Pesan iklan layanan masyarakat tersebut menperjelas dan mempertegas pentingnya keluarga dalam membentuk karakter anak yang baik dalam bentuk yang konkrit, bukan sekedar teori belaka. Keluarga menjadi tempat pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak yang kokoh dan mendasar sebelum anak tersebut menginjakkan kakinya keluar rumah dan bergaul dengan banyak orang.
 Peran keluarga dalam mendukung dalam mendukung Penguatan  Pendidikan Karakter (PPK) yang dilaksanakan oleh sekolah  perlu dikembangkan dalam berbagai aspek dan jalur, sehingga memungkin segenap aspek keperibadian anak dapat berkembang maksimal sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.
Keluarga merupakan basis dan pondasi utama dalam membangun karakter anak, sedangkan sekolah menjadi wadah pengembangan dan penguatan karakter tersebut untuk menjadi lebih tumbah, berkembang, dan kokoh menjadi pribadi yang handal.Â
Penguatan pendidikan karakter oleh sekolah selama ini dinilai belum maksimal, terlebih lagi sekolah juga belum mengoptimalkan sinerginya dengan pihak keluarga, sehingga terkesan pendidikan karakter ini berjalan sendiri-sendiri antara sekolah dan keluarga.Â
Kerjasama dan sinergi antara keluarga dan sekolah dalam meningkatkan atau menguatkan pendidikan karakter dapat terbangun secara kokoh apabila dimulai dari  kedua belah pihak sudah bersepakat dan berkomitmen sejak si anak mulai duduk menjadi peserta didik di sekolah. Pertemuan antara orangtua dan sekolah di awal tahun pelajaran baru menjadi jembatan yang diharapkan dapat mempererat kerjasama keluarga dengan sekolah dalam membina karakter peserta didik.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam beberapa tahun ini mengkempanyekan pentingnya kehadiran orangtua di sekolah anaknya pada hari pertama masuk sekolah. Tidak hanya sekedar mengantarkan anaknya, tetapi bersilaturrahmi dan berkomunikasi dengan kalangan sekolah, baik kepala sekolah maupun guru.Â
Banyak hal yang dapat dikomunikasikan oleh pihak orangtua kepada pihak sekolah  tentang kondisi fisik dan kejiwaan anaknya, seperti masalah sifat, kelebihan atau kelemehan, perilaku, kebiasaan, dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya, pihak sekolah juga menyampaikan hal-hal terkait dengan kondisi sekolah, seperti visi, misi, tujuan, program, kegiatan, sarana dan prasarana, keuangan, dan sebagainya.
Pendidikan anak pada hakikatnya adalah tanggung jawab orangtua, sedangkan pihak lain seperti sekolah, hanya sebatas membantu dan mengambil peran keluarga yang diamanahkan kepadanya. Keluarga menjadi pembentuk pertama dan utama karakter anak, sedangkan sekolah atau pihak yang diberi amanah lainnya, hanya mengembangkan dan memperkuat karkater yang baik dan sudah tertanam dalam diri anak tersebut.