Mohon tunggu...
Mas Kusdiono
Mas Kusdiono Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duh, PDIP Tegaskan Pendidikan Agama di Sekolah Hasilkan Koruptor

25 Juli 2015   12:19 Diperbarui: 18 Juni 2017   18:21 1763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Megawati dan Musdah Mulia (KOMPAS)"][/caption]Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) membuat pernyataan yang sangat blunder serta merugikan umat beragama di Indonesia.

Melalui Direktur Eksekutif Megawati Institute, Prod Siti Musdah Mulia mengatakan, pelajaran agama di sekolah menghasilkan para koruptor.

Musdah melihat, para koruptor justru banyak dihasilkan para ahli agama yang berada di Kementerian Agama.

Musdah yang sangat getol menyuarakan liberal mencontohkan Singapura yang tidak mengajarkan agama di sekolah tetapi warganya tidak koruptor.

Ia ingin memberikan pesan bahwa lebih baik pelajaran agama ditiadakan di sekolah.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun berbicara mengenai korupsi di Indonesia. Baca di sini

Megawati yang dalam berbagai kesempatan, seolah menjadi pahlawan karena mempelopori berdirinya KPK mengatakan, semua calon kepala daerah agar tidak korupsi.

Selain itu, Megawati menekankan, kader PDIP tidak perlu banyak berjanji, dan cukup membuat satu atau dua janji saja, tapi harus konsekuen direalisasikan setelah terpilih menjadi kepala daerah.

"Saya ingatkan Anda semua agar jangan mencoba mencari-cari celah untuk berusaha memperkaya diri sendiri," katanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun