Mohon tunggu...
penulisbiasa
penulisbiasa Mohon Tunggu... Administrasi - istighfar, taubat sebelum terlambat, dunia ini sementara saja

yang telah mereka kerjakan di dunia sia-sia belaka, bukan karena dorongan iman pada Allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meniti Waktu

12 Mei 2022   21:31 Diperbarui: 12 Mei 2022   21:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit masih biru

Kehidupan belum berlalu

Masih seindah waktu lalu

(berarak awan mencicipi indahnya mentari) 

(tanpa terbesit rasa malu) 

Torehan jemariku

Tak lagi kubolehkan

melakukan kebodohan

Kecurangan yang berujung luka

Waktuku... 

Secuil pun tak boleh berisi kesiaan

Setitik pun jangan kemalasan

Aku tak mau menyesal

Aku terpenjara olehmu

Lewat arahanmu aku jadi tergugah

Harus bijaksana meniti waktu

karena sepenggal hidup ini

Amat berarti bagiku

ditulis medio 2004-2006

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun