Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MERK Gaya "Old"

17 Desember 2019   08:16 Diperbarui: 17 Desember 2019   08:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

MERK_Gaya_Old

MERK adalah kebanggaan jaman now. Materi dapat mereka tunjukkan dengan jelas dan lugas. Kemajuan Iptek membuat mereka mampu membangun gedung bertingkat, hingga pesawat tempur sebagai mesin penghancur. Tanpa basa basi kaum pemuja MERK juga membanjiri pasar dengan produk-produk yang menggoda.

Bahkan kalau perlu dengan mengganti beberapa bagian sehingga sebuah produk seolah muncul dengan design baru, tentu dengan harga baru pula. Belum lagi kenikmatan-kenikmatan lain yang ditawarkan melalui pola hidup kelas tingggi. Berlibur di tempat mewah, mengunjungi destinasi wisata yang eksotis, menikmati makanan yang wah, menjadikan kaum pemuja MERK menunjukkan kesuksesan dan kebahagiaan yang dicapai.

Namun kaum pemuja MERK (Materi, Empirik. Rasional dan Kuantutatif) bukan hanya saat ini eksis. Pada jaman Old pun kaum pemuja MERK ini sudah membuat aksi aksi yang sensasional. Jadi kalau hanya sekedar membandingkan Nabi dengan tokoh idola itu belum apa apa. Apalagi kalau kelas mengejek Nabi, bahkan menganggap kentut tidak membatalkan sholat, itu mah hanya omongan yang pada jaman tertentu disebut asbun.

Kaum pemuja MERK jaman old, lebih berkelas dalam beraksi. Pada jaman kafir Quraish, bahkan ada orang yang menumpuk harta kekayaan sehingga mampu meninggalkan harta kekayaan yang begitu banyak untuk keluarganya yang masih hidup, saat dia meninggal.  Hebatnya lagi, si penumpuk harta ini, menggunakan logika Rasional untuk menyelamatkan hidupnya di akherat, dia memberikan wasiat kepada anak anaknya untuk bersedekah atas namanya, dari harta yang dia bagikan kepada anak anaknya.

Sebagai kaum pemuja MERK kafir Quraish, dia mengumpulkan harta Materi, berdasarkan pengalaman Empirik, dan berpikir Rasional, serta menghitung secara Kuantitatif, bahwa dengan berwasiat kepada anak anaknya untuk bersedekah dengan harta wasiatnya itu, hartanya akan bermanfaat bagi dia di akherat.

Anak yang juga pemuja MERK, yang jauh dari Allah Robbul Alamin, maka segera mematuhi wasiat orang tuanya. Dia memberikan sedekah harta wasiat orang tuanya kepada orang orang yang tidak mampu. Sebagai pemuja MERK dia mematuhi nasehat orang tua.

Ada pun anak lain yang masuk Islam, sebelum dia melaksanakan wasiat dari ayahnya yang pemuja MERK kafir Quraish itu, berkonsultasi dulu kepada Rosulullah. Apakah sedekah yang dia lakukan berdasarkan wasiat ayahnya yang pemuja MERK kafir Quraish itu dapat bermanfaat bagi almarhum ?

Sama sekali tidak!

Sedekah bagi orang tua pemuja MERK kafir Quraish tidak akan bermanfaat bagi arwahnya.  
~~

Lain lagi orang kafir Quraish pemuja MERK, yang menggunakan logika Rasional.

Jika para penyembah selain Allah dan yang disembah, keduaduanya akan masuk neraka, maka bukan orang Yahudi saja yang masuk neraka, tetapi juga Uzair.  Uzair adalah Nabi yang disembah orang Yahudi. Begitu juga dengan Isa yang disembah oleh ahli kitab.

Para pemuja MERK jaman Old melakukan psy war dengan serius dan berkelas, bukan dengan ecek ecek kidung, apalagi bully kadrun.

Uzair dan Isa penyembah Allah Robbul Alamin, bukan seperti logika Rasional kaum pemuja MERK jaman Old. Dus penyembah Uzair dan Isa yang terkena hukuman, karena tidak mau menyembah Allah Robbul Alamin. Namun pandangan yang mereka tunjukkan menggunakan logika Rasional, analogi tingkat tinggi.
~~

Para pemuja MERK jaman Old juga menggunakan perhitungan Kuahtitatif.

Seperti halnya Sengkuni yang menganggap kecil Pandawa karena hanya berjumlah 5 orang, sementara Kurawa 100 orang. Tentu kalau perang Bharatayuda Pandawa dengan Kurawa, menurut Kuantitatif Sengkuni, Kurawa akan menang.

Ketika kaum pemuja MERK jaman Old, kafir Quraish mendengar bahwa Malaikat yang akan menjaga Neraka 14 orang. Dengan congkak ada yang berkata:

"Kalau hanya berjumlah 14, kita keroyok saja mereka ramai. Setiap 100 orang dari kita mengeroyok 1 Malaikat Neraka. Dengan jumlah kita sebanyak ini, masak kita takut!"

Kalau kaum pemuja MERK jaman Old, kafir Quraish,  masih beranggapan akan mengeroyok malaikat di akherat kelak, anehnya pada jaman Now ada dai yang dihalang-halangi. Seolah mereka tidak sabar menunggu saat saat akan beraksi di hari nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun