Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hindari Beda Pendapat Singgung Pribadi

6 Desember 2019   05:44 Diperbarui: 6 Desember 2019   05:50 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hindari Debat Singgung Pribadi

Pada saat tertentu kita sering terjebak dalam situasi debat. Namun jika debat itu sudah menjurus ke arah pribadi, sebaiknya dihindari. Hal itu karena debat dengan menyinggung pribadi, dapat cepat menimbulkan emosi. 

Debat panas Rocky pun, dapat terdorong ke arah perbedaan pendapat yang menyinggung pribadi. Jika hal tersebut, kemudian berlanjut kepada beda pendapat yang menyangkut kepentingan tertentu, sepanjang masih menyinggung pribadi akan berakibat luas dan lebih condong kepada debat emosi bukan substansi. Tentu saja debat seperti itu juga perlu dihindari.

Berikut salah satu gambaran tentang debat yang dapat menyinggung pribadi.\

MENUANG MINYAK  PADA OBOR

Adalah Prabu Duryudana raja kerajaan Astina sibuk memimpin sidang di negeri Astina.
Prabu Duryudana mohon petunjuk Sang Maharesi Bhisma terhadap berita akan datangnya Utusan Terakhir para Pandawa yaitu Sri Batara Kresna ke negeri Astina, untuk berunding, meminta kembali wilayah kerajaan Indraprasta dan separuh belah semangka Kerajaan Astina.

"Eyang Resi Bhisma, bagaimana menurut Eyang ? Keputusan apakah yang harus hamba sampaikan kepada Kakanda Prabu Kresna sebagai Utusan Terakhir para saudara Pandawa." lirih suara Prabu Duryudana terdengar.

"Angger Prabu Duryudana. Para Pandawa itu cucuku dan para Kurawa itu cucuku juga. Jadi pilihan yang terbaik adalah para cucu cucuku Pandawa dan Kurawa, hendaknya dapat hidup rukun sesama. Para Pendawa akan merasa lega, jika permintaannya dipenuhi. Para Kurawa diharapkan rela memberikan kepada Pendawa permintaan yang sudah menjadi haknya. Begitu ngger, menurut pendapat Eyangmu Resi Bhisma.

Akan sangat bijaksana, jika Angger Prabu Duryudana dapat memenuhi permintaan para Pandawa yang diwakili oleh Utusan Terakhirnya Prabu Sri Batara Kresna." seru Resi Bhisma.

"Apakah hamba boleh menanyakan pendapat kepada  yang lain terhadap hal itu, eyang Resi Bhisma ?" pinta Prabu Duryudana agak lemas, mengetahui pandangan Resi Bhisma yang lebih memihak pada para Pandawa.

"Memang sebaiknya begitu, cucuku Prabu Duryudana, pendapat dari berbagai pihak perlu diketahui untuk mendapatkan keputusan yang lebih bijaksana." seru Resi Bhisma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun