Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Istighfar Menjauhkan Diri dari Kekufuran

15 Februari 2019   10:31 Diperbarui: 15 Februari 2019   10:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Istighfar Menjauhkan Diri Dari Kekufuran

Selain pernah tersesat di Mina karena terlalu pede, kalau tidak boleh dikatakan sedikit sombong, maka sifat sombong itu dapat muncul kapan saja, di mana saja, pada siapa saja, tentu termasuk saya. Seseorang biasanya tidak menjadi sombong kalau sedang mengalami kesulitan atau menderita, atau dalam keadaan lemah, apalagi miskin. Sehingga akan menjadi aneh kalau seseorang yang lemah atau miskin lalu sombong.

"Miskin saja sombong", ungkapan seperti  itu sering terdengar. Tentu saja hal tersebut menjadi debatebel, jika belum tahu sombongnya, apa yang menyebabkan miskin saja kok sombong, mengapa sudah miskin kok ya bisa sombong, bagaimana miskin bisa menjadi sombong  dan masih banyak pertanyaan lain yang dapat diajukan. Namun secara umum sombong jarang terjadi kalau masih kekurangan.

Sombong baru dapat muncul kalau seseorang sudah merasa berlebih. Namun sombong juga bahkan bisa muncul pada saat tugas sudah selesai dikerjakan. Sombong dapat muncul begitu saja bahkan untuk sekedar menunjukkan bahwa seseorang itu tidak boleh diremehkan. Sombong juga dapat muncul karena ingin menunjukkan eksistensi diri.

Pengalaman sederhana yang pernah terjadi pada saya sewaktu akan melaksanakan tawf wada adalah pada saat tawaf ingin adu kuat dengan orang orang Turki. Orang orang Turki atau Afrika pada umumnya tinggi besar. Mereka kalau tawaf sudah jalannya cepat, suka main tabrak saja. Bagi saya yang badnnya kecil dan lemah, tentu hanya dapat  mengelus dada, kalau sedang tawaf dilewati orang orang Turki atau Afrika itu.

Nah karena merasa sudah selesai menunaikan ibadah haji, dan tinggal melakukan tawaf perpisahan, maka saya berpikir saya masih mempunyai tenaga untuk beradu dengan orang orang Turki atau Afrika itu, pada saat mereka akan melewati saya waktu tawaf. Tekad saya sudah bulat, nanti saya akan adu badan kalau disenggol orang orang Turki atau Afrika itu.

Namun apa yang terjadi, bukannya saya disenggol orang Turki atau Afrika yang kuat dan tinggi besar itu, melainkan kaki saya dilindas oleh roda dari jemaah haji, yang sedang melakukan tawaf dengan kursi roda. Tekad bulat saya untuk adu badan dengan orang Turki atau Afrika yang tinggi besar tidak terjadi, namun saya bahkan harus menerima kenyataan kaki saya kesakitan karena terlindas kursi roda yang membawa orang yang tua renta lemah. Astaghfirullah.

Kesombongan dapat muncul pada siapa saja, kapan saja, di mana saja. Bahkan pada orang yang baru saja resmi dipanggil haji waktu itu. Subhanallah.

Tanpa saya sadari saya telah berlaku sombong, karena merasa sudah selesai menunaikan ibadah haji dan sudah merasa fisiknya kembali kuat sehingga ingin beradu badan pada saat tawaf jika disenggol orang orang yang badannya tinggi besar. Istighfar dapat menjadi obat bagi orang yang yang sudah mulai merasa sombong, bahkan bagi yang sudah sombong.

Sombong akan cenderung membawa ke arah kekufuran. Berani kepada siapa saja, tanpa peduli, tanpa menyadari sesungguhnya manusia itu adalah makhluk yang lemah.

Setingkat Nabi Yunus Alaihi Salam saja, harus melalui jalan masuk ke dalam perut ikan hiu, karena kesombongan, meninggalkan orang orang yang seharusnya dibina, karena merasa tidak diterima perkataannya. Namun kemudain Nabi Yunus Alaihi Salam diselamatkan Allah Subhana wa Ta ala karena menyadari bahwa manusi itu makhluk yang dholim. Masya Allah.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun