Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Palsu Hampa

5 November 2018   11:26 Diperbarui: 5 November 2018   11:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Jadikan mas, malam ini kita jalan ?" terdengar suara Yani manja di seberang sana. 

"Yup. Insya Allah." jawab Raden Ami.

"Kok, Insya Allah to mas .... Betulan ndak ini kita mau jalan ?" rengek Yani. 

"Ya ya ...Insya Allah." gelapan Raden Ami. 

"Ronde sama soto ya mas. Kalau malam di kota lereng Merapi Merbabu kota kita, kan enak, hangat dan segar." suara Yani kembali terdengar manja.

"Hiya hiya Insya Allah." jawab Raden Ami meyakinkan.

"Jangan Insya Allah Insya Allah saja mas. Yang pasti mas. Seperti cintaku padamu." suara Yani di seberang semakin mendayu. 

Raden Ami tak kuasa menjawab lagi. Pikiran Raden Ami lagi kusut, banyak pekerjaan harus dilembur, sementara janji, dengan cintanya Yani, harus ditepati. Ah habis jalan jalan dengan Yani, kan masih bisa lembur juga, pikir Raden Ami. Segera Raden Ami bergegas pulang untuk mandi dan bersiap untuk jalan jalan bersama dengan Yani gadis pujaan hati yang manjanya bukan main. Tapi Yani kurang suka kalau hanya ngobrol di rumah saja. Yani suka jalan jalan dan terutama makan.

Selesai mandi Raden Ami, cek starter Mionya, Alhamdulillah, masih jalan. Raden Ami lupa kalau seluruh peralatannya masih tertinggal di kantor, karena mau lembur. Tas kerja, dompet, hp, Raden Ami semua tertinggal d kantor. Hanya kunci rumah kos dan kunci masuk ruangan kantornya saja yang ada. Itu pun karena kunci kunci itu, jadi satu dengan kunci motor. Ah, sesekali Yani yang mbayar kan nggak apa apa, pikir Raden Ami.

Mereka pun akhirnya makan soto dan minum ronde, Yani bahkan sampai nambah rondenya sampai 2 mangkok. 

"Walau pun aku banyak minum, masih langsing, kan mas ?" seru Yani sambil menyeruput ronde mangkok yang ke dua. Begitu asyiknya mereka makan, sampai Raden Ami lupa kalau tidak bawa apa apa dan belum berani bilang kepada Yani, tentang dompet dan hpnya yang tertinggal di kantor. Namun ketika Raden Ami melihat jam sudah hampir jam 9 malam, Raden Ami teringat akan tugas lembutnya yang harus diselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun