Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola

Beda Klopp Beda Pep UEFA Nations League

16 Oktober 2018   04:06 Diperbarui: 16 Oktober 2018   09:14 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://sport.detik.com

Klopp terlihat geram dengan adanya UEFA Nations League. Liga Primer Inggris harus berhenti karena jeda internasional. Berbeda dengan Klopp, Pep Guardiola pada saat menghadapi jeda internasional, justru berjanji untuk mengembalikan City pada performa terbaiknya. Namun Klopp nampak kecewa berat dengan berlangsungnya jeda internasional. 

Klopp sebetulnya khawatir, jika pemainnya ada yang terkena cidera, pada saat bermain demi membela Timnas negaranya. Lebih lebih sebelum jeda internasional, prestasi Liverpool sedang mengalami penurunan. Dengan adanya jeda internaional, akan membuat skuad Liverpool tidak akan berada pada kondisi prima untuk melanjutkan pertarungan pada laga laga selanjutnya.

Setelah September Panas yang membakar Liverpool, sehingga Liverpool harus mengalami kekalahan dari Chelsea di ajang Carabao Cup. Kemudian Liverpool juga harus menerima kenyataan ditahan seri oleh Chelsea, ketika bertandang ke Stamford Brigde, kandang Chelsea pada lanjutan ajang Liga Primer Inggris. Hal tersebut membuat posisi Liverpool di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris diambil alih oleh City. Sungguh September Liverpool yang membakar, namun menjadi peluang September Emas City, seperti yang pernah dijanjikan oleh Pep Guardiola pada saat sebelum berlangsungnya jeda internasional.

Namun bukan itu saja, kenyataan pahit yang harus dihadapi Liverpool. Ketika memasuki awal Oktober, Liverpool harus mengalami kekalahan saat bertandang ke sao Paolo, kandang Napoli. Kekalahan yang sama sekali tidak diduga Klopp. Napoli yang bermain ala Sarri, ternyata di bawah asuhan Don Carlo, juga dapat menerapkan pertahanan berlapis. 

Bahkan pemain-pemain Napoli bukan saja mampu menghadang pemain Liverpoll, sehingga Gegen Pressing Klopp seakan mati kutu. Pemain pemain napoli juga kelihatan lebih bertenaga dan bermain dengan semangat besar dan motivasi tinggi ketika menyerang dengan tusukan tusukan yang berbahaya ke bidang pertahanan  Liverpool.

Setelah itu saat Liverpool menjamu City, yang sudah dua kali tidak mampu menahan serangan gencar Gegen Pressing Klopp, ternyata mampu menahan seri Liverpool tanpa gol. City bahkan kehilangan kesempatan emas untuk memenangkan laga melawan Liverpool karena Mahrez gagal mengeksekusi pinalti. 

Hal tersebut membuat Liverpool bukan saja tidak mampu merebut posisi puncak klasemen Liga Primer Inggris, yang masih dipegang City. Namun Liverpool juga harus turun satu peringkat lagi, karena Chelsea merangsek ke posisi ke dua di bawah City, karena selisih gol yang lebih baik dari Liverpool. Nampaknya "Segitiga Bermuda" Liga Primer Inggris, Chelsea Liverpool City akan saling mengunci.

Hal tersebut jelas tidak menguntungkan bagi Liverpool, karena kondisi Liverpool yang sedang mengalami penurunan. Liverpool tidak pernah menang dalam 4 laga terakhirnya. Jeda internasional membuat Kolpp semakin geram, karena Klopp ingin segera mengembalikan Liverpool pada garis Gegen Pressing. Liverpool harus bukan saja mendulang poin demi poin dalam laga selanjutnya, tetapi juga harus menang dengan jumlah gol yang lebih banyak dan lebih banyak lagi.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun