Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harus Ada Sanksi untuk Persib!

26 September 2018   02:24 Diperbarui: 26 September 2018   13:00 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: sport.detik.com

Harus Ada Sanksi untuk Persib! 

Seperti halnya tragedi Heysel, Liverpool bahkan sepakbola Inggris terkena sanksi, maka harus ada sanksi untuk Persib. Paling tidak larangan untuk ikut Liga 1. Memang itu pasti akan sangat merugikan bagi Persib dan bahkan para Bobotoh dapat saja menjadi semakin keras. Namun jika hal itu terjadi, maka hal itu sudah menjadi kewajiban pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan pencegahan bahkan hukuman, jika sampai terjadi gangguan kamtibmas. Tindakan tegas harus diambil. Sayang sekali, kalau semangat besar dan motivasi tinggi bakat bakat terbaik sepakbola kita seperti yang muncul di Timnas U-16, harus menjadi korban dari keganasan tingkah laku supporter yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini mungkin Bobotoh yang akan menjadi pembicaraan hangat. Lain waktu Bonek juga pernah mendapat stigma negatif. Namun jika pemberian sanksi, hanya selalu menengok ke belakang, pada kasus ini tidak terkena sanksi, pada kasus itu dikenakan sanksi, sehingga ragu untuk memberi sanksi kepada Persib, maka memang sepakbola nasional tidak akan pernah maju.

Hilangnya identitas pribadi jika sudah berada dalam kelompok sangat mungkin merupakan gejala yang muncul di berbagai tempat. Info mengenai "Geng Motor" yang sering membuat aksi aksi tidak terpuji, misalnya, dapat terjadi karena hilangnya identitas pribadi ke dalam kelompok. Masyarakat Bandung yang begitu halus dan ramah, yang muncul pada Bobotoh. Semangat besar dan motivasi tinggi pada saat memberi "support" di tribun dengan aksi aksi heboh, pada saat Persib berlaga, merupakan cerminan asli Bobotoh.

Namun hal itu dapat hilang, jika kemudian berhadapan dengan Jack Mania atau suporter lawan. Identitas diri larut dalam kepentingan kelompok. Seolah memandang kelompok lain, bukan lagi pesaing dalam laga, seperti halnya para pemain klub yang sedang berlaga, namun bahkan merasa pesaing dalam kehidupan nyata. Pesaing yang perlu dikalahkan, dihabisi, bahkan dibunuh! Masya Allah.

Begitu parahnya jika identitas pribadi hilang begitu berada dalam kelompok. Wajar, jika orang orang tua dulu sering berpesan, hati-hati dalam berkawan. Sementara ada pesan lain pula, berbuatlah baik dan sopan kepada orang lain. Jangan memilih-milih orang kalau ingin berteman. Nah, karena pede habis, dapat berkawan dengan sembarang orang pun dilakukan. Apalagi jika sudah berada dalam kelompok, hal hal yang tidak boleh dilakukan, justru sering mendapat acungan jempol, dan diberi semangat sebagai tanda jika sudah menjadi orang berani. Bukan lagi orang yang penakut. Hal-hal seperti ini yang kemudian mengejala.

Petunjuk dan tuntunan agama seperti halnya lagu "Obat hati"yang dibawakan Opik, tidak lagi diingat. Hilangnya identitas pribadi ke dalam kelompok inilah yang memicu tindakan ganas yang dilakukan Bobotoh kepada Haringga, sehingga menyebabkan Haringga tewas. Tragis. Musibah besar bagi kemanusiaan. Musibah besar bagi persepakbolaan nasional. Bukan hanya Bobotoh yang bersalah, suporter lain pun dapat berbuat yang sama, kalau tidak ada sanksi tegas!.

Persib Bandung perlu mencontoh Liverpool dan sepakbola Inggris, jika harus menerima sanksi. Tidak selamanya, sanksi itu menengelamkan prestasi. Ada saatnya prestasi itu akan muncul lagi. Namun semua pihak harus sepakat. Sanksi bukan hanya jalan satu-satunya. Jalan lain juga harus ditempuh. pembinaan suporter. Pengamanan saat berlangsungnya laga. Komitmen tinggi para pemangku kebijakan dalam membangun sepakbola sebagai olah raga, yang dapat menumbuhkan motivasi untuk berprestasi, bukan berkelahi. Mendorong lancarnya mobilitas orang orang dalam hal ini suporter dalam koridor keamanan ketertiban masyarakat, yang dapat menumbuhkan daya tarik wisata, pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak. Insya Allah Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun