Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laju MU di Liga Champions Terhenti di Kandang Sendiri

14 Maret 2018   07:06 Diperbarui: 14 Maret 2018   09:06 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://bola.tempo.co/

Euforia kemenangan MU menjebak Liverpool di Old Tranford dengan permainan tanpa bola, tiba tiba kandas. Bagaimana tidak Mou si ahli taktik dan strategi bola pragmatis itu hanya bisa terlihat getir, menyaksikan MU harus mengakui keunggulan Sevilla, bahkan di kandang sendiri. Sevilla tanpa basa basi menundukkan MU 1-2 pada laga ke dua babak 16 besar Liga Champions, setelah pada laga pertama bermain seri 0-0. Sevilla lolos ke babak perempat final Liga Champions, bahkan untuk yang pertama kali.

Sering salah tebak dengan langkah Mou, namun dari 2 laga penting yang baru saja dijalani Mou, maka salah tebak laga MU lawan Sevilla sungguh di luar dugaan. Kesabaran MU ketika melawan Liverpool seakan dibalas kontan oleh kesadaran Sevilla ketika melawan MU. Kalau sewaktu MU menang melawan Liverpool 2-1, taktik dan strategi tanpa bola Mou berhasil, maka pada saat berhadapan dengan Sevilla, MU tersingkir.

Sumber: http://m.republika.co.id/
Sumber: http://m.republika.co.id/
Mou seolah cuek, walaupun permainan MU sering diejek dengan parkir bus. Para pemuja Mou tetap menyanjung Mou sebagai ahli taktik dan strategi. Sejarah memang menunjukkan bahwa Mou pernah berhasil menggondol Juara Liga Champions dua kali dengan klub berbeda. Mou juga selalu  berhasil membawa klub yang dipimpinnya menjadi juara di Liga masing-masing. Porto, Chelesea, Inter dan Madrid berhasil menjadi juara Liga di masing masing negaranya pada saat Mou menjadi managernya. So, apa salahnya dengan parkir bus, kalo itu merupakan taktik dan strategi permainan untuk memenangkan laga ?

Sumber: http://gilabola.com/
Sumber: http://gilabola.com/
Mou melupakan emosi pemain, kecerdasan, ketangkasan skill membunuh para menyerang menjadi tumpul dengan pola parkir bus. Sungguh menarik statement Pep ketika kalah di laga ke dua babak 16 besar Liga Champions ketika menjamu Benfica, pemain pemain City lupa mencetak gol. Bisa jadi karena sering mengandalkan permainan tanpa bola, para pemain MU lupa cara menendang bola ke gawang lawan. Dan Yedder, pemain Sevilla yang baru saja masuk ke lapangan mampu menjebloskan bola sampai 2 kali ke gawang MU.

Minggu ini memang Mou harus putar otak lebih keras. MU harus menjalani tiga laga penting. Laga lawan Liverpool untuk tetap bertahan di klasemen ke dua Liga Primer, laga lawan Sevilla untuk bisa lolos ke babak perempat final Liga Champions. Terakhir harus menjalani laga di Piala FA.

Pada saat berhadapan dengan Liverpool, saya kira MU akan bermain taktis, menghemat tenaga untuk menghadapi Sevilla di Liga Champions. Mengingat di Liga Primer sebetulnya klasemen 2,3 atau 4 sudah menjadi peserta Liga Champions format baru musim depan. Sementara menang dengan Sevilla merupakan langkah strategis, karena akan ada kesempatan memperoleh gelar Liga Champions. Namun saya salah tebak. Bagi MU, menang melawan Liverpool merupakan gengsi. Dus, MU lebih serius menghadapi Liverpool dari pada pada saat melawan Sevilla.

Padahal begitu menang melawan Liverpool dengan taktik dan strategi tanpa bola, MOu sudah beranggapan laga lawan Sevilla merupakan laga hidup mati, bandingkan dengan permintaan Mou kepada fans untuk mendukung MU sebelum laga lawan Liverpool. Mou bahkan susah berandai-andai akan peluang MU menjuarai Liga Champions, jika lolos ke babak perempat final. Salah tebak saya yang ke dua, adalah bagaimana mungkin para pemain MU lupa mencetak gol di laga melawan Sevilla. MU bukan hanya tersingkir di Liga Champions, tapi laju MU terhenti di kandang sendiri.

Sumber: https://bola.kompas.com/
Sumber: https://bola.kompas.com/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun