Setelah anak mengalami birai kembang, tahap perkembangan selanjutnya adalah anak mengalami birai pentil. Istilah birai kembang dan birai pentil ini merujuk pada istilah perkembangan buah. Sebelum menjadi buah yang masak, maka diawali dengan keluarnya bunga, bunga dalam bahasa Jawa disebut kembang. Setelah bunga maka tumbuhlah bakal buah, bakal buah ini disebut pentil dalam Bahasa Jawa.
Karakteristik anak ketika memasuki tahapan perkembangan ini adalah anak sudah mulai suka kepada lawan jenis. Ketika birai kembang, anak hanya memperhatikan penampilan untuk dirinya sendiri, tetapi kini anak juga memperhatikan penampilan diri agar nampak indah dalam pandangan orang yang disukainya.Â
Ia merasa khawatir kalau orang yang disukainya tidak suka terhadap dirinya. Oleh karena itu, ia berusaha sebaik mungkin agar nampak indah. Maka bagi ayah dan bunda, jika ananda mulai memperhatikan penampilan, yang awalnya apa adanya menjadi lebih rapi, memakai parfum, gaya rambut bagi laki-laki, gaya jilbab bagi anak putri, dan lain-lain. Hal ini bisa jadi karena ia memang sedang 'naksir' seseorang.
Selain itu, anak dalam fase birai pentil suka memperhatikan orang yang disukainya, baik secara langsung, maupun melalui foto. Ia juga akan berusaha mengenakan sesuatu yang disenangi orang yang disukainya. Misalnya, orang yang disukainya senang terhadap warna-warna biru.Â
Maka si anak akan berusaha menggunakan barang-barang warna biru. Jika orang yang disukai suka menulis status-status tentang puisi, maka si anak juga berusaha menampilkan puisi-puisi. Pokoknya anak akan mengikuti apa yang disukai oleh orang yang ditaksirnya. Inilah yang disebut fase birai pentil dalam Psikologi Jawa.
Salam,
Siti Masitoh