Pembuatan film mengalami berbagai macam rangkaian hal yang perlu diperhatikan secara rumit. Berbagai macam rangkaian tersebut diperlukan guna menghasilkan suatu film yang berkualitas. Jika ada satu bagian saja dari rangkaian tersebut diabaikan, maka mempengaruhi film yang dihasilkan. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Antonius J Haryono, seorang praktisi film pada workshop film di Balai Teknologi Komunikasi dan Pendidikan DIY.
Hal-hal yang diperhatikan pada pembuatan film adalah pada pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Pada pra produksi, pembuat film musti melakukan beberapa hal diantaranya persiapan naskah, hunting lokasi, perijinan, dan casting pemain. Naskah diperlukan sebagai cerita yang akan disampaikan melalui film.
Hunting lokasi diperlukan sebagai tempat yang paling sesuai untuk mengambil gambar. Casting pemain digunakan untuk menemukan pemain yang paling sesuai dengan karakter tokoh cerita. Selain tahapan tersebut, perlu dilakukan simulasi pengambilan gambar. Maksudnya agar ketika pengambilan gambar yang asli, maka akan mendapatkan sudut pandang yang sesuai.
Penulis mendapatkaan pengalaman yang disampaikan narasumber misalnya ketika narasumber pernah akan mengambil gambar di daerah Sulawesi. Maka ketika narasumber belum ada di lokasi asli, narasumber mengambil contoh lokasi lain terdekat yang mempunyai kondisi lingkungan yang paling mendekati dengan lingkungan asli. Tahapan pra produksi ini mempunyai porsi 70% dari semua hal keseluruhan proses pembuatan film.
Proses produksi mempunyai porsi 10% saja dari keseluruhan proses pembuatan film. Pada tahapan ini, para pemain, sutradara, kameramen, dan petugas bertugas mencurahkan perhatian di lapangan. Mereka mengambil gambar sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Para pemain berakting sesuai dengan arahan sutradara. Kameramen mengambil gambar sesuai sudut pandang yang diperlukan, sedangkan para petugas melakukan tugasnya masing-masing.
Proses pra produksi adalah hal-hal yang dilakukan setelah proses pengambilan gambar selesai. Pada tahapan ini yang dilakukan adalah editing. Editing merupakan tahap pengolahan gambar dan suara sehingga menjadi sebuah komposisi yang pas untuk dinikmati. Proses ini mempunyai dua macam yaitu yang dinamakan offline dan online. Editing offline terdiri dari managemen file, sinkronisasi, assembly, first cut, dan fine cut and trimming, sedangkan editing online yang terdiri dari visual effect, color grading, music scoring, dan mixing audio.
Membuat film tidak harus panjang. Buat saja konflik yang menarik. Karena film pendek yang dipanjang-panjangkan tentunya tidak nyaman, dan film panjang yang di pendek-pendekkan tentu kurang menarik. Ingin belajar tentang film, silakan berkunjung ke Balai Teknologi Komunikasi dan Pendidikan DIY, melalui komunitas film pendek. Penulis juga menyimpan kontak narasumber dengan email: antoniusjharyono@gmail.com dan nomor kontak 0897-0393-889.
Salam,
Siti Masitoh