Mohon tunggu...
Chrisma Juita Nainggolan
Chrisma Juita Nainggolan Mohon Tunggu... Guru - Emak berliterasi

Guru ekonomi SMAN 1 Kualuh Selatan, Labura Sumut

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Bukti Cinta dan Kasih Sayang Emak

27 Desember 2022   12:13 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:35 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

Beragam cara untuk mengungkapkan kasih sayang kepada ibu, sosok yang menjadi wasilah kita hadir di dunia ini. Berjuang selama 9 bulan 10 hari, melalui masa-masa paling berat, mulai dari trimester pertama hingga ketiga. Mual, lelah, sebah, bahkan sebal, semua menjadi satu. Ketika akhirnya sosok mungil hadir, segala lelah sirna.

Puluhan tahun kita dirawat, dididik (meski mungkin nggak sesuai kemauan kita), diberi sandang pangan papan pendidikan sesuai kemampuan orang tua (Jangan pula ngehalu diberi lambo......). Yakin nggak kalau orang tua kita, terutama emak, rela pakai baju wajib, daster kumal plus koyak sana sini, konon katanya biar kayak ventilasi, demi mencukupi kebutuhan kita anak-anaknya?

Yakin nggak kalau emak kita selalu jadi ibu-ibu penyayang, yang menampung makanan kita yang nggak habis, dengan alasan "sayang kalau nggak dimakan?".

Yakin nggak kalau emak kita rela terjaga sepanjang malam, ketika kita sakit, merengek minta gendong?

Yakin nggak kalau emak kita, diam-diam menyelipkan lembaran-lembaran uang kartal tanpa setahu ayah?

Yakin nggak kalau emak kita, menutupi kesalahan kita dari ayah, abang adik, maupun saudara-saudara kita yang lain, demi nama baik kita?

Yakin nggak kalau ada emak, yang diam-diam mendo'akan kebaikan bagi anak-anaknya, meski berulang kali mereka menyakiti hatinya  membuatnya kecewa?

Begitu luasnya kasih sayang dan pengorbanan ibu, maka tak heran jika dalam sebuah kisah disebutkan.....
 "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!'.
Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR Al Bukhari dan Muslim).

Ibu, sungguh besar peranmu dalam hidupku, meski kusadari, baktiku masih seujung kuku. Kasih sayangmu ibarat sang surya, terbit di ufuk Timur setiap pagi, meski kadang aku tak begitu memahami makna kasih sayangmu.

Berbakti pada ibu, menunjukkan kasih sayang pada ibu, bisa juga lewat lagu yang dilantunkan oleh si cucu, Sela Sazkia Boru Tambunan. Si cucu diamanahi menjadi pengisi acara pada Hari Ibu Kabupaten Labura 2022.

Sukses terus buatmu cucuku, putri semata wayang ananda Neni Ny Koko. Buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, ayah gitaris, emak singer. Sukses juga buat seluruh emak se-Indonesia raya, jangan pernah lelah meski kadang hati terasa sebal.
Salam literasi dari bumi basimpul kuat, babontuk elok.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun