Mohon tunggu...
Chrisma Juita Nainggolan
Chrisma Juita Nainggolan Mohon Tunggu... Guru - Emak berliterasi

Guru ekonomi SMAN 1 Kualuh Selatan, Labura Sumut

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenali dan Memahami Diri Sendiri sebagai Pendidik (Topik 1 Merdeka Belajar)

1 Agustus 2022   23:18 Diperbarui: 1 Agustus 2022   23:50 111971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Dalam topik 1 ini, terdapat tiga materi yang harus dipelajari, yaitu: mengenali diri dan perannya sebagai pendidik, apa peran saya sebagai guru, serta ingin menjadi guru seperti apa saya. Untuk mampu mengenali dan memahami diri sebagai pendidik, maka kita akan telisik satu persatu dari tiga materi tersebut.

1. Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik

Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan baik jasmani maupun rohaninya (Dri Atmaka, 2004). Sementara menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak, agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Peran seorang pendidik sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang guru dan dosen adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada Pendidikan anak usia dini melalui jalur formal Pendidikan dasar dan Pendidikan menengah. Maka, peran pendidik (Guru) tidak lagi sebatas pengajar, tapi selaras dengan konsep Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karsa, dan Tut wuri handayani.

Ki Hajar Dewantara, bapak Pendidikan Indonesia yang hidup pada abad 18, pernah menjabat sebagai Menteri Pengajaran Republik Indonesia (1945), bahkan belum tersentuh berbagai teori modern tentang Pendidikan. Namun beliau mampu menempatkan "Tut wuri handayani" menjadi semboyan pendidikan, yang artinya "Dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan pada siswa".

Selanjutnya, Ing madya mangun karsa, yang artinya ditengah memberi/membangun semangat. Seorang guru harus membersamai siswanya, untuk memantau gerak tumbuh mereka serta membimbing dan memberi semangat. Guru harus terus belajar secara mandiri, membuka akses lebar-lebar dari berbagai sumber informasi, agar relevan dengan kebutuhan siswa sesuai zamannya.

Semboyan ketiga adalah Ing ngarso sung tulodo, artinya seorang guru harus mampu menjadi teladan bagi siswanya, baik sikap maupun pola pikirnya. Dengan demikian, guru haruslah terlebih dahulu mempersiapkan diri menjadi pribadi yang mampu menjadi sosok panutan, yang akan dicontoh oleh anak didiknya.

Pertanyaannya, apakah kita sudah mengenali diri dan peran sebagai pendidik?. Jawabannya tergantung pada keberanian kita untuk menjawab secara jujur dengan hati nurani. Siapakah saya di mata siswa, apakah saya diberi predikat sebagai guru yang berempati atau malah cuek?. Apakah saya memberi ruang bagi siswa untuk memunculkan ide dan kreativitas mereka atau malah membungkam dengan ucapan yang memojokkan?. Pernahkah saya memberi kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan apa alasan mereka tidak memegang komitmen atau malah mendesak dan menyalahkan?.

2. Apa peran saya sebagai guru

Memulai hari dengan semangat, ingin segera bertemu dengan siswa mencari tahu bagaimana kemajuan yang mereka peroleh setelah mengikuti pembelajaran, merindukan wajah-wajah penuh harap dengan ilmu yang akan kita curahkan. Apapun alasan kita untuk bersegera ingin ke sekolah, akan membawa efek luar biasa terhadap semangat belajar siswa. Energi positif yang kita pancarkan lewat bahasa tubuh, wajah yang bersahabat, mampu membuang jauh-jauh rasa malas siswa untuk berangkat ke sekolah. Maka, jadikan kita di posisi itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun