Mohon tunggu...
Iswahyudi
Iswahyudi Mohon Tunggu... Dosen - Usefull for all

Sampaikan walaupun satu ayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budidaya Padi Salibu, Trik Petani di Masa Pandemi dan Kemarau

11 Juli 2020   13:14 Diperbarui: 11 Juli 2020   13:15 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu tugas dosen adalah mengabdi kepada masyarakat, melakukan pendampingan dan mentranfer hal-hal baru pada masyarakat. Khususnya petani agar lebih berinovasi, maju, mandiri dan modern.

Iswahyudi sebagai petani sekaligus Dosen Universitas Islam Madura saat ini mencoba memperkenalkan teknologi budidaya padi sistem salibu pada petani.

Sistem ini ia kenalkan di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu. Teknologi ini cocok diterapkan untuk menyiasati besarnya pengeluaran petani dalam berbudidaya padi selama pandemi.

Diakui atau tidak, sektor pertanian menjadi harapan, tulang punggung ditengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

Budidaya padi salibu merupakan budidaya yang mempertahakan tanaman padi yang telah dipanen untuk tetap hidup, bahasa maduranya "Ngobu Solangah".

Tunas akan muncul dari buku yang ada di dalam tanah dan mengeluarkan akar baru, sehingga suplai hara tidak lagi terulang pada batang lama.

Tunas ini bisa membelah dan mampu bertunas lagi seperti padi local tanam pindah biasa.

Ada beberapa keuntungan padi salibu yaitu biaya produksi rendah karena tidak perlu pembibitan, pengolahan tanah dan pindah tanam.

Budidaya ini juga dapat meningkatkan indeks panen karena waktu produksinya singkat yaitu 2 bulan saja.

Salah satu petani binaan menyatakan bahwa teknik budidaya padi salibu ini sederhana dan tidak rumit ini, juga terbukti lebih efisien dan murah dibandingkan dengan teknik budidaya padi biasa.

Namun karena ini baru pertama kali diterapkan dsni perlu kerja ekstra menjaganya dari hama tikus dan burung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun