Mohon tunggu...
Irfan Irawan
Irfan Irawan Mohon Tunggu... Administrasi - Peminat wacana sosial budaya

Bekerja di kantor konsultan IT-Audit; minat pada wacana komunikasi termasuk internet; media (sosial) baru; gemar mengamati fenomena sosial dan budaya populer; dan berusaha untuk tetap beriman.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lift Horror!

2 Agustus 2016   21:34 Diperbarui: 2 Agustus 2016   21:36 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang belum tahu, ada satu lift yang kerap menimbulkan kejadian horor di salah satu gedung perkantoran di bilangan Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. 

Dikisahkan, Anto seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta di gedung tersebut. Ia baru 1 bulan menjalani masa probation di kantornya. Secara masih anak baru, Anto pun masih patuh pulang jam 7 malam, demi menuruti perintah bos-nya. Kantornya menempati lantai 16 dari keseluruhan 21 lantai.

Anto sudah mendengar kisah seram yang sering terjadi di salah satu lift gedung tersebut, baik dari rekan kantor maupun OB. Namun, alhamdulillah, selama sebulan ini ia aman-aman saja selama naik turun lift, walaupun sering sendirian di jam2 abis magrib.

Malam itu, Anto bersiap di depan lift untuk pulang. Kebetulan harinya Kamis malam, artinya.. malam Jumat! 

"Wah, jangan2 kali ini kejadian?", tanyanya dalam hati. "Ah, ga mungkin..!", tepisnya.

Lift dari lantai bawah kini terbuka, kosong... Ia melangkah masuk, walau agak sedikit merinding, entah apa sebabnya..

Baru satu lantai, di lantai 15, lift berhenti, pintu terbuka.. suasana lobi lantai tsb sudah gelap. Sekian detik pintu lift terbuka sia-sia, tak seorang pun masuk.. Akal sehat Anto terusik dengan kejadian tsb, jangan-jangan.. Ah, mustahil.. bisa saja orang yang tekan tombol lift tersebut sudah turun duluan, or balik lagi ke ruangannya karena ada yang tertinggal. Bisa kan...?

Sayangnya kejadian itu berulang terus hingga lantai 13, yang dinamakan lantai 12A, sehingga keteguhan dan keberanian Anto mulai terkurangi. Di lantai ini, pintu terbuka, lobinya masih terang. Tampak sesosok wanita lumayan cantik siap memasuki lift. Ia tersenyum. Anto membalas senyumnya.

Posisi mereka sebelah-sebelahan di dalam lift. Anto sebisa mungkin melirik ke bagian bawah, tuk memastikan apakah kaki wanita ini menapak di lantai atau tidak. Konyol memang, tapi itulah yang dilakukan Anto. "Alhamdulillah, napak!", bisiknya dalam hati.

Aroma wangi parfum wanita tersebut harusnya bisa dinikmati dengan wajar oleh seorang lelaki, tapi saat itu Anto malah jadi bergidik. Cerita2 horor yang pernah ia dengar mulai mempengaruhinya. Kebetulan tokoh horor di cerita tersebut memang seorang wanita yang awalnya tampak cantik, namun akhirnya bermetamorfosa menjadi sosok yang menakutkan.. hiii....!

Lift terus berjalan.. lantai demi lantai.. terasa amat lambat bagi Anto. Hingga akhirnya, "Pettt..!" Listrik padam.. gelap..! Anto kontan membaca ayat-ayat suci yang diingatnya sambil berbisik. Tiba2 tercium bau busuk menyengat langsung menggantikan bau wangi tadi.. "Waduh, gawat..! Dia pasti berubah jadi.. jadi..!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun