Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Pertaruhan Suzuki Boys di Kandang Honda, Kompetitif atau Jadi Pecundang

1 September 2022   21:27 Diperbarui: 19 September 2022   16:50 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alex Rins sepakat untuk memperkuat Honda dengan bergabung dengan LCR-Honda (Foto Motogp.com)

Resmi sudah Joan Mir dan Alex Rins membela Honda pada musim depan. Mir ditandemkan dengan Marc Marquez di Repsol Honda sementara Rins berlabuh di LCR-Honda menggantikan Alex marquez. 

Hengkangnya Suzuki dari ajang MotoGP pada musim depan membuat bursa transfer di sillly season lebih ramai. 

Ducati melalui sporting director-nya, Paolo Ciabati secara terbuka menunjukkan minatnya pada kedua pebalap itu, meski hanya ada slot kosong di tim satelit mereka. Ketidaksediaan Ducati untuk menyuplai motor dengan spesifikasi pabrikan, membuat Rins memilih LCR-Honda. Mendapat motor sesuai yang dipakai para pebalap di tim utama -Repsol Honda- menjadi daya tarik utama tim ini.

Sementara Mir, meski dikaitkan erat dengan Repsol Honda, tapi kepastian tak kunjung datang. Bagi juara dunia 2020 itu, tak ada opsi lain selain tim yang kelir motornya gitu-gitu aja itu. Bagi pebalap 25 tahun itu, mending tahun depan menganggur daripada gagal nyemplak RC213v.

Pebalap Papan Atas

Musim 2022 adalah tahun ke-6 kebersamaan Alex Rins dan Suzuki. Rins datang ke paddock Suzuki pada 2017 bersama dengan Andrea Ianone. Didera cidera, Rins tak optimal di tahun pertamanya. Namun dia melesat menjadi penghuni peringkat 5 pada tahun berikutnya. Performanya terus meningkat hingga menduduki peringkat ke-3 saat Joan Mir menjadi juara dunia di musim 2020. 

Meskipun tak pernah menjadi kampiun di kelas pupuk bawang (Moto3) dan kelas intermediate (Moto2), Rins adalah pebalap papan atas di 2 kelas itu. Prestasi terburuknya adalah peringkat ke-5 di Moto3 dan ke-3 di Moto2. 

Tak berbeda jauh dengan Alex Rins, Joan Mir pebalap top. Kesuksesannya menjadi juara dunia Moto3 di musim ke dua (2017) diulanginya pada musim 2020 saat ia mempersembahkan title juara dunia bagi Suzuki setelah 20 tahun paceklik. 

Pencapaian itulah yang membuat mereka begitu istimewa dan membuat bos tim biru, Livio Suppo mengatakan tak ada pebalap lain yang layak menggantikan mereka di Suzuki dan berniat mempertahankan keduanya hingga 2023. Tapi apa lacur, Suzuki membuat keputusan hengkang pada 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun