Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

MotoGP 2022: Permisi, Ducati Mau Lewat!

1 Januari 2022   18:24 Diperbarui: 1 Januari 2022   18:55 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Ducati musim 2022. Foto @pramacracing

Di penghujung 2021, Ducati mulai mengintimidasi lawannya. Empat dari 12 tim yang berlaga akan membawa bendera Bologna Bullet. Bandingkan dengan pabrikan lain yang paling banyak bertarung dengan 2 tim, teristimewa adalah Suzuki yang sekian lama istiqamah dengan 1 tim sahaja.

Suzuki, Pabrikan Paling Nggak Niat Juara?

Mungkin dari sekian pabrikan yang ikut serta di gelaran MotoGP, Suzukilah yang paling 'nggak niat' mengklaim atau mempertahankan gelar juara dunia. Dengan tidak mengesampingkan andil segenap penyokong tim biru, gelar yang kembali mereka dapatkan setelah paceklik selama 20 tahun adalah buah dari sebuah konsistensi. 

Sebagai pemuncak pada musim 2020, baik dari katagori pebalap melalui Joan Mir maupun sebagai tim, Suzuki tak memperlihatkan dominasi yang mengesankan. Kecuali beberapa kali podium ganda yang diraih Mir dan Alex Rins di akhir musim.

Mir pun dicibir sebagian orang karena menjadi kampiun hanya dengan satu kali meraih kemenangan. Tapi justru itulah yang membuat Joan Mir istimewa. Lha piye, sekali menang saja bisa jadi juara dunia. 

Coba bandingkan dengan runner up tahun itu (musim 2020), Franco Morbidelli yang memenangkan 3 seri atau rekan setimnya, Fabio Quartararo yang sama-sama mengoleksi 3 kemenangan namun justru terlempar ke posisi 8 klasemen akhir.

Begitu pun musim 2021. Tanpa torehan kemenangan seri, spaniard 24 tahun itu nangkring di posisi 3 klasemen akhir. Ia mampu mengasapi Jack Miller yang memenangkan GP Spanyol dan GP Perancis dan mengungguli Marc Marquez yang mengoleksi 3 kemenangan. 

Eits, ada yang protes. Marquez tiarap di posisi 7 klasemen karena dia absen di 4 balapan dan 4 kali pula nggak mampu finish. Sayangnya realita di gelaran ini bukanlah fan boy pebalap A atau pebalap B. Balapan merangkum sekian banyak faktor yang menjadi penentu kemenangan atau kekalahan tiap individu yang bertarung di atas lintasan. Lupakan berandai-andai untuk hal yang sudah berlalu.

Musim 2022, Musimnya Ducati?

Bicara soal berandai-andai, boleh dong membayangkan kalau musim 2022 adalah musimnya Ducati. Gimana nggak, hampir separuh populasi pebalap yang berlaga yakni 8 di antaranya adalah penunggang Desmosedici. Mesin satu ini nampaknya sudah menjadi tunggangan favorit. Berbeda dengan Desmosedici beberapa musim lalu yang masih pilih-pilih pebalap untuk dijadikan sohibnya.

Empat dari sepuluh penghuni klasemen akhir 2021 adalalah pebalap Ducati. Dahsyatnya, rookie tahun ini disabet oleh Jorge Martin (Pramac Racing) yang mengoleksi 4 podium yang 1 diantaranya adalah kemenangan. Anak ini pantas dijadikan Ducati untuk mengancam posisi Jack Miller yang masih terikat kontrak dengan tim pabrikan hingga akhir musim 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun