Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh, Haruskah Berawal dari Mata Naik ke Syahwat?

12 September 2020   23:46 Diperbarui: 13 September 2020   12:20 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perselingkuhan di kantor I Popmama.com

Jika mau mencermati, pekerjaan seorang ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan yang pantas untuk disepelekan. Meski hanya berkutat pada urusan kasur-dapur-sumur, aktivitas yang dilakukan seorang istri ternyata cukup menyita tenaga dan waktu. Hal itulah yang membuat ia nir riasan saat berada di hadapan sang suami. Apalagi jika anaknya masih suka ngompol dan lari-lari nggak karuan alias masih balita. Boro-boro berhias diri, waktu yang dimilikinya habis untuk mengurus sang anak dan pekerjaan rumah tangga lainnya. 

Dan pada posisi itu, rasanya tak layak jika kita membandingkan penampilannya dengan penampakan rekan kerja kita yang saban hari tampil aduhai dengan bibir bergincu, rambut nan indah terurai dan kaki jenjang yang bertumpu pada high heel-nya. Nggak apple to apple, dong. 

Kita harus sadar bahwa kecantikan itu butuh modal. Yang pertama adalah modal kesabaran kita dalam menanti anak-anak tumbuh lebih besar agar istri kita punya lebih banyak waktu mengurus diri. Lalu yang ke dua, modal fulus untuk  melakukan servis perawatan rutin ke salon agar tampil lebih kemilau. 

Dari semua itu, yang tak kalah penting adalah selalu berusaha untuk menjaga keharmonisan keluarga. Mustahil jika kehidupan berumah tangga dilalui tanpa masalah. Masalah yang datang menerpa kehidupan berumah tangga hendaknya dipandang sebagai hal yang mendewasakan dan medidik kita untuk memiliki cakrawala yang lebih luas. Ingat, tanpa ujian, tak ada pula kenaikan tingkat.

Baca juga artikel lainnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun