Dia menyatakan bahwa siapa pun yang mampu menggondol mahkota juara dunia dari pebalapnya itu, tak akan merasa puas sebab si pebalap mampu meraih juara karena absennya Marquez di beberapa seri.
Pernyataan Puig terdengar mirip dengan perkataan manajer Wayne Rainey, Kenny Robert, Sr kepada Kevin Schwantz. Di musim 1993, Rainey dan Schwantz bersaing ketat memperebutkan mahkota juara dunia. Malangnya, di penghujung musim Rainey mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya absen hingga akhir kejuaraan.
Tapi begitulah balapan. Menang, kalah, jatuh, salah pilih ban hingga salah pencet tombol sudah menjadi bagian dalam pertandingan.Â
Kita bisa berkata, "Andaikata Rossi masih muda, maka dia akan mampu menandingi Marquez". Tapi inilah kenyataannya, Rossi tak bisa selamanya menjadi juara seberapapun banyak penggemarnya.
Begitu pula Marquez. Jatuh dan cideranya ia, tentu sudah menjadi bagian dari performanya di atas aspal. Sehingga pernyataan Puig lebih terdengar seperti ketidakrelaannya menerima kenyataan bahwa Marquez pun bisa jatuh dan cidera.Â
Namun bagaimanapun juga, Marquez tetaplah sosok yang harus diwaspadai. Terutama bagi Quartararo yang bisa dibilang disusupkan Yamaha Factory untuk menjadi ujung tombak perlawanan terhadap Honda.
Honda Pantas Cemas
Sempat diperebutkan kursinya, Repsol Honda akhirnya memilih Alex Marquez sebagai tandem Marc Marquez. Namun belum juga balapan musim 2020 berjalan, Honda sudah menggeser posisinya ke tim satelit pada tahun depan. Adalah LCR Honda yang kini dihuni oleh Cal Cruthlow dan Takaaki Nakagami akan menjadi tempat berlabuh juara dunia Moto2 2019 itu. Dan rencananya, Marquez akan ditemani oleh Pol Espargaro yang kini membela KTM.
Espargaro adalah pesaing Marquez di GP 125 cc di musim 2010. Saat itu Marquez menjadi juara dunia dan Espargaro menghuni posisi ke-3. Lalu pada Moto2 musim 2012, kembali mereka bersaing. Di akhir musim, Marquez unggul dan Espargaro menjadi runner up.
Peta kekuatan tim MotoGP tahun ini nampaknya membuat Honda berpikir lebih keras untuk mempertahankan gelarnya di tahun-tahun mendatang.
Pabrikan berlogo sayap harus menyiapkan kekuatan yang merata di squad-nya. Bisa jadi di benak para petinggi Honda, Alex Marquez belum akan mampu menyajikan performa yang ciamik pada 2021, apalagi tahun ini.Â