Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Saat Hamil Pra Nikah Tak Lagi Jadi Beban

24 Maret 2020   00:38 Diperbarui: 24 Maret 2020   05:14 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan di luar nikah | okezone.com

Ungkapan itu dilontarkannya menanggapi kesan tak bersimpatinya masyarakat kepada insiden tabu, hamil di luar nikah. Baginya, kejujuran dalam mengakui kehamilan yang 'tak wajar' itu layak diberikan apresiasi, bukan malah tudingan miring.

Tepat, kejujuran adalah sebuah hal yang bernilai baik. Namun dalam hal ini, mengatakan bahwa kejujuran dalam mengakui perbuatan melanggar norma lebih pantas dihargai adalah sebuah pembelaan yang dipaksakan.

Kita pun pantas bertanya balik," Benarkah hamilnya pasangan di luar nikah itu disengaja? Jika ya, mengapa sedari awal tak bersikap gentle dengan mengajak sang kekasih untuk melakoni proses perkawinan terlebih dahulu?". 

Itulah kejujuran yang berani, yang layak dihargai.

Nampaknya selebriti kita ini tak sadar atau enggan berpikir bahwa 'kejujurannya'dapat menjadi preseden buruk bagi generasi mendatang. Jika orang sudah tak malu lagi dalam mengakui perbuatan yang melanggar maka bukan tak mungkin hal itu akan menginpirasi sekian banyak orang yang mendengar atau menyaksikannya. Sebuah akibat yang buruk bagi kehidupan.

Betapa egoisnya orang yang demikian itu.

Dia harusnya sadar bahwa memaksakan sebuah pendapat yang notabene tak bersesuaian dengan norma yang sudah membumi adalah sebuah perbuatan tak bijak. Melanggar norma setidaknya menimbulkan rasa gelisah bagi pelakunya. 

Menuduh orang lain terlalu mancampuri urusan pribadi, dalam hal ini tidaklah tepat. Bolehlah kita tanya ke khalayak, bagaimana sekiranya jika ada pasangan tak sah yang melakukan perbuatan yang tak sepatutnya?

Saya rasa mereka tak akan suka atau risih dengan hal itu. 

Di situlah seharusnya setiap pribadi sadar bahwa kehadirannya dalam sebuah lingkungan sosial harus disertai dengan sikap tenggang rasa yakni menjaga perasaan komunitas itu dari hal-hal yang mengganggu. Bukan malah mengedepankan keinginan pribadinya untuk mengalahkan tata kehidupan masyarakat.

Kasihanilah anak cucumu..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun