"Hentikan sementara kegiatan seremonial yang menyedot biaya besar, proyek-proyek mercusuar, fasilitas pejabat, dan stop bayar buzzer," cetus Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.
Infeksi Figur Publik, Corana Makin Eksis
Diberi identitas angka tak mesti berarti publik tak mengetahui identitas pasien terpapar corona. Seperti yang terjadi kepada salah satu pembantu presiden di jajaran kabinet, Budi Karya Sumadi yang merupakan Menteri Perhubungan.
Sensitifnya kasus corona ini pun membuat segala sesuatu mudah dipersangkakan. Salah satunya adalah munculnya spekulasi bahw Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga mengalami hal serupa. Meski dugaan itu hanya berasal dari mobil Menlu yang terparkir di Rumah Sakit Persahabatan. Usut punya usut kedatangan Tito terkait dengan meninggalnya almarhum Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin dan tak ada hubungannya dengan corna. Demikian dikonfirmasi salah satu stafnya.
Hari sebelumya, media massa memberitakan bahwa artis kawakan Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson pun terpapar virus corona. Mereka berdua terinfeksi saat berada ke negeri kangguru dalam rangka sebuah film tentang Elvis Presley yang rencananya akan rilis pada akhir tahun depan.
Corona pun makin mengukuhkan eksistensinya dengan menginfeksi istri Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Menunjukkan gejala flu selepas mendarat dari Inggris, Sophie Grégoire menjalani tes dan dinyatakan positif corona.
Selain mereka, corona pun menyambangi beberapa orang-orang terkenal lainnya dari wakil presiden, anggota parlemen hingga pemain NBA dan memaksa pemerintah di beberapa wilayah melakukan lockdown. Seperti Italia, Denmark dan Manila yang menyusul 2 hari lalu.
NU dan Usaha "Batiniyah" Menangkal Corona
"Hentikan sementara kegiatan seremonial yang menyedot biaya besar, proyek-proyek mercusuar, fasilitas pejabat, dan stop bayar buzzer. Fokuskan ke penanganan dan antisipasi virus corona untuk menyelamatkan masyarakat luas. Dar'rul mafasid moqoddam 'ala jalbil masholih. Mencegah kerusakan harus diutamakan daripada mengambil keuntungan," cetus Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas sebagaimana dilansir Sindonews.
Melihat kalimat di atas, sepertinya Gus Yaqut mulai getem-getem (gemas) melihat performa pemerintah dalam menangani corona.
Hingga Jumat lalu, Presiden Joko Widodo belum menjadikan lockdown sebagai salah satu opsi. Dan sehari kemudian Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 mengumumkan 27 kasus baru yang di dalamnya terdapat pasien nomor 76 yang merupakan Menteri Perhubungan RI. Hingga kini, total pasien positif corona sudah mencapai 96 orang.