Lalu mengenai multi tasking, Gijsbert Stoet, seorang doktor dari University of Glasgow telah melalukan riset yang melibatkan 120 orang pria dan 120 orang wanita dalam tes menghitung dan mengenali bentuk. Saat tes dilakukan dalam satu waktu, kemampuan pria dan wanita nampak seimbang.Â
Namun saat tes dilakukan secara bergantian, perlambatan kemampuan mengidentifikasi pria lebih lambat 77 % sementara wanita melambat 69%. Hasil riset itu bisa digunakan sebagai bukti bahwa wanita lebih cepat dalam menangani beberapa pekerjaan dengan jenis yang berbeda sekaligus. Termasuk di dalamnya, saat menangani pekerjaan rumah tangga*.
Lalu bagaimana menurut pembaca jika seseorang dengan kemampuan seperti itu tak bisa menjalankan tugas keseharianny? karena sakit misalnya. Masih amankah kondiri rumah kita? Atau seperti kapal pecah? 😎