Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanggapi "Menjerat Gus Dur", Fuad Bawazier: Sampah!

15 Januari 2020   20:19 Diperbarui: 22 Januari 2020   16:04 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, cucu pendiri Nahdlatul Ulama dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU (1984-1999) serta Presiden RI ke-4 | Foto Beritasatu.com

Pesan itu selayaknya juga diterima sebagai ajakan untuk tak berbuat lebih dalam mengembangkan sikap permusuhan kepada para pihak yang telah "menghabisi" Gus Dur. 

Bukankah jalan cerita bangsa ini juga tercipta oleh sengketa politik antara para pelaku sejarah? Politik selalu dikaitkan dengan kalah dan menang, intrik dalam kekuasaan. Selama bangsa ini eksis, hal itu akan selalu ada.

Buku karya Virdika ini tak selayaknya ditempatkan sebagai sebuah media untuk menyemai bibit permusuhan dan melestarikan kepahitan pihak yang kalah dalam pergumulan siasat. Namun perlu diletakkan sebagai sarana pengingat dan pembelajaran. Karena sejarah akan mudah terhapus jika saja tak ada yang mencatatnya.

Pun tak perlu baper saat buku ini disebut sebagai sampah. Sebab sampahpun berkontribusi dalam menumbuhsuburkan tanaman yang memberikan kesegaran kepada siapapun yang menghirup oksigen yang dihasilkannya dan menyejukkan setiap mata yang memandangnya.

___

Baca juga artikel lainnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun