Pengganti Abraham tak lain adalah Zarco. Naiknya status Reale Avintia Racing merubah keputusan pembalap Perancis itu. Jaminan mendapatkan Demosedici GP19 seperti yang digunakan Dovizioso tahun ini, membuat Zarco lebih percaya diri dan mengurungkan niatnya untuk turun kelas ke Moto 2 agar kompetitip. Sebagaimana diketahui, tim-tim di Moto 2 menggunakan mesin yang sama yakni Triumph 750 cc 3 silinder.
Bagaimana dengan Yamaha? Saat ini mereka kedatangan rookie yang cukup bersinar, Fabio Quartararo yang membalap bersama tim satelit, Petronas SRT. Pekerjaannya yang impresif bukan tak mungkin membuatnya masuk dalam bursa pembalap utama Yamaha 2021. Dan itu pun diakui oleh Direktur Teknis Yamaha, Lin Jarvis.Â
Namun nampaknya Yamaha mengalami kesulitan untuk menentukan pembalap yang akan dipertahankan di tim utamanya, Rossi atau Vinales. Menjadi pembalap ke dua saat kompetitip tentu bukan menjadi tujuan Vinales. Dan Yamaha sudah pasti melihat hal itu. Selama 3 tahun bergabung dengan pabrikan garputala, prestasi MVK lebih gemilang daripada Rossi. Namun Jarvis mengatkan bahwa Rossi pun masih punya nilai lebih di Yamaha. Jika saja Rossi mau pensiun di penghujung 2020, tentu beban Jarvis akan lebih ringan.