Sikap sama dinyatakan oleh PP Muhammadiyah. Melalui Sekretaris Umumnya, Abdul Mu'ti, Muhammadiyah mengharap warganya untuk tak ikut berpartisipasi dalam aksi tersebut dan lebih berperan dalam memberikan contoh dalam berdemokrasi.
Dikatakannya juga bahwa hendaknya warga Muhammadiyah menerima apapun hasil pemilu dan siapapun yang terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden.Â
Jadi jika sebagian sekutu Prabowo - Sandi saja sudah menyatakan sikapnya (meski malu-malu kucing), ditambah dengan pernyataan beberapa ormas diantaranya NU dan Muhammadiyah yang tak mendukung aksi, bisa dibayangkan siapa sebenarnya yang berada di balik itu semua?
Kedaulatan rakyat mana yang dibelanya? Rakyat banyak ataukah hanya segelintir sahaja? Lalu akan dibawa kemanakah gerakan ini nantinya?
Ada yang tahu jawabannya?