Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Vale the Incredible

21 April 2019   08:02 Diperbarui: 20 Juni 2019   05:26 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Valentino Rossi I Dok. racingwallpaper

Dengan merebut juara di musim 2002, Rossi menjadi juara dunia terakhir yang menggunakan motor 2 tak sekaligus juara dunia pertama bagi pengguna motor 4 tak.

Rossi berbicara dengan motornya I Dok. otosport.id
Rossi berbicara dengan motornya I Dok. otosport.id

Keputusannya untuk pindah ke Yamaha cukup mengejutkan banyak pihak. Adalah Davide Brivio yang kala itu menjabat sebagai direktur tim Yamaha Factory Racing yang membuat Vale hengkang ke pabrikan berlambang garputala. 

Pria yang kini tengah menjadi arsitek kebangkitan Suzuki MotoGP itu memberikan Yamaha sebuah paket ampuh untuk memenangkan gelar yang tak kunjung dipersembahkan Biaggi. Vale tak datang sendirian. Dia membawa mekanik kepercayaannya, Jeremy Burgess yang telah mengantarnya menjuarai GP 500 dan yang pasti juga, Alessio "Uccio" Salucci, childhood fellas sekaligus orang kepercayaan Vale. 

Meski bukan bagian struktural dari tim, Uccio berperan dalam mempersiapkan semua keperluan Vale sebelum membalap sekaligus menjadi penasihatnya saat berada pada momen yang buruk. Pria sekampung Vale ini, kini dipercaya sebagai motivator di akademi balap Racing Team VR46 milik Vale.

Yamaha pun tersenyum lega setelah Vale berhasil mengeklaim kembali gelar juara dunia setelah terlepas dari pabrikan Hamamatsu itu selama 11 tahun. Terakhir kali Yamaha mencatatkan diri sebagai peraih gelar juara dunia adalah saat masih mengandalkan Wayne Rainey di tahun 1992 (Rainey juara tahun 1990 - 1992). 

Hal itu menjadi ajang pembuktian kepada publik bahwa Vale lebih unggul ketimbang Biaggi. Karena di saat bersamaan, Biaggi digaet Repsol Honda yang memiliki paket mesin paling mumpuni di arena.

Rossi & Biaggi | Dok. Sindonews
Rossi & Biaggi | Dok. Sindonews
Namun prestasi Vale menurun di tahun 2006, bertepatan dengan pergantian bendera yang menaunginya dari Gauiloses Yamaha ke Camel Yamaha. Kala itu, Repsol Honda kembali menjadi raja melalui pebalap AS, Nicky Hayden. 

Kejayaannya belum kembali juga pada tahun 2007 karena Ducati melalui Casey Stoner memindahkan singgasana dari Honda ke pabrikan Bologna, Itali. Sampai saat ini, Stoner menjadi satu-satunya pebalap Ducati yang mampu mempersembahkan gelar juara dunia. Namun sayang, pebalap Australia itu memutuskan pensiun dari dunia balap di usia mudanya (26 tahun) pada akhir musim 2012.

Di tahun berikutnya, 2008, dengan bendera Fiat Yamaha, Vale berada di pemuncak klasemen akhir hingga 2009 saat sang spaniard, Jorge Lorenzo mengambil alih gelar dari tangannya.

Masa Kelam Vale

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun