Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Ducati Menang Lagi!

27 Maret 2019   21:39 Diperbarui: 28 Maret 2019   13:57 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ducati menang lagi!.. bukan di lintasan balap melainkan melalui putusan FIM Court of Appeal.

Sebagaimana dilangsir dari situs resmi MotoGP, selepas seri perdana di sirkuit Losail Qatar, 4 pabrikan mengajukan protes melalui FIM MotoGP Stewards mengenai penggunaan winglet yang dipasang di bawah swing arm Desmosedici. Disebutkan bahwa Suzuki Ecstar mengajukan komplain terhadap penggunaan winglet pada motor Jack Miller (Alma Pramac Racing), Repsol Honda ditujukan pada Andrea Dovizioso sedangkan Aprilia dan KTM melayangkan keberatannya pada Danillo Petrucci.

Namun protes itu ditolak sehingga berlanjut ke FIM Court of Appeal karena keempat tim yang melayangkan keberatannya bersikukuh bahwa penggunaan winglet oleh Ducati bersifat ilegal. Namun di jenjang ini pun, kembali kwartet appealant mengalami kekalahan. Ketokan palu menyatakan bahwa kemenangan Ducati di Qatar adalah final dan tuntutan kompetitor agar penggunaan perangkat tambahan yang ditengarai dapat memberikan down force tambahan itu ditolak.

Mengacu pada regulasi kejuaraan MotoGP artikel 3.9 yang digariskan FIM, proses banding masih dapat dilakukan melalui Pengadilan Arbitrase Olah Raga atau Court of Arbitration of Sport (CAS) di Swiss selambatnya 5 hari selepas putusan dirilis. Namun ditempuh atau tidaknya langkah ini tentu perlu pemikiran yang tak sederhana karena dalam beberapa hari ke depan, GP seri Argentina akan berlangsung. CAS sendiri sudah berada di luar koridor FIM sebagai induk olah raga bermotor.

Siapa Yang Paling Dikecewakan?

Honda, Suzuki, Aprilia dan KTM tentu amat kecewa dengan putusan FIM. Hal itu dapat diraba dari komentar-komentar para petingginya di saat masa tunggu, terutama Aprilia dan KTM.

Komentar cukup pedas datang dari kubu KTM. Direktur Teknis KTM, Mike Leitner mengomentari langkah Ducati tersebut sebagai sebuah upaya akal-akalan dalam menyikapi regulasi. 

"Ducati merupakan pabrikan yang selalu menuntut stabilitas regulasi, tepi ketika kami semua punya stabilitas dan semua pabrikan telah merakit motor 2019 berdasar Pedoman Aerodinamika yang dirilis pada Desember, Ducati malah terus berlaku curang dan meyakinkan Direktur Teknis untuk mengadopsi regulasi baru,"demikian tuturnya sebagaimana dikutip Speedweek.

Sedangkan Aprilia melalui CEO-nya, Massimo Rivola, mengungkapkan bahwa selama pra musim para insinyur Aprilia telah melakukan riset terhadap perangkat aerodinamis yang sama sebelum dinyatakan ilegal hingga pabrikan yang bermarkas di Noale itu tak melanjutkan risetnya. Informasi itu disampaikannya saat hadir dalam acara Aprilia All Stars di sirkuit Mugello, 23 Maret lalu sebagaimana dikutip Asphalt & Rubber.

Dan setelah melihat Ducati, dia mengaku kaget terhadap keputusan Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge yang memperbolehkan perangkat serupa digunakan tim lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun