Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Balap

Aprilia, Akankah Perkasa?

24 Maret 2019   15:35 Diperbarui: 25 Maret 2019   19:20 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aprilia, jika nama ini kau sebut di depan istrimu, mungkin yang akan terbayang di benaknya adalah seorang guru privat cantik berambut panjang mengkilap yang berkacamata segiempat dengan lipstik berwarna pink, seperti foto di atas.

Namun jika kau katakan pada Mas Baihaqi yang biker tulen itu, ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi. Membayangkan ibu guru privat cantik tadi atau kemungkinan ke dua, muncul sosok sebuah motor balap keluaran Itali yang totally keren.

Aprilia, mendefinisikan kemungkinan yang ke dua, adalah sebuah nama pabrikan motor yang bermarkas di Noale, Propinsi Venesia, Itali. Pabrikan itu sudah berdiri sejak tahun 1945 selepas Perang Dunia ke dua dan masih exist hingga kini, terlepas dari masalah finansial yang pernah dialaminya.

Pada tahun 1990-an, saat berjayanya mesin rotax, dikenallah motor 2 tak berkapasitas 125 cc berjuluk RS 125 dan 250 cc bertitel RS 250. Dua motor ini cukup ternama di kalangan penggemar motor ngebul. Di samping performanya yang ciamik, sosoknya yang begitu sporty tak lekang ditelan zaman meski sudah berumur seperempat abad.

73.audilux.nl/
73.audilux.nl/
Di kancah balap motor prototype, kita akan menemukan nama-nama top seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Max Biaggi, Loris Capirossi dan masih banyak nama lain yang pernah menjadi kampiun di atas mesin Aprilia. Di akhir 1990-an sampai akhir 2000-an, Aprilia berulang kali meraup titel juara dunia di kelas 125 cc dan 250 cc.

Adapun di ajang balap motor produksi massal, WorldSBK, Aprilia beberapa kali mendulang prestasi sebagai juara dunia di tahun 2010 dan 2012, saat menaungi juara dunia GP 250 4 kali, Max Biaggi. Jeda 2 tahun, prestasi Biaggi dilanjutkan oleh Sylvain Guintoly yang sama-sama undur diri dari MotoGP.

Namun keberuntungan serupa tak diperoleh Aprilia di kelas premier, baik saat masih mengandalkan mesin 500 cc 2 tak maupun setelah era 1000 cc 4 tak. Motor Itali yang tercatat berulang kali menjadi raja di kelas utama ini adalah MV Agusta yang melahirkan legenda sepanjang masa, Giacomo Agostini.

Kini, di tahun ke empat comeback-nya di MotoGP, Aprilia berniat all out meskipun dengan dana terbatas dari Piaggio. 

Salah satu indikasinya nampak dari masuknya mantan bos tim Scuderia Ferrari Formula 1, Massimo Rivola ke squad Aprilia. Sedangkan sebagai ujung tombak di lintasan, Aprilia Gresini Team mengandalkan dua rider berpengalaman, Aleix Espargaro dan Andrea Ianone. 

Meski begitu, Aprilia kini tengah berada di tengah arena perebutan gelar yang cukup ketat. Terutama saat saudara senegaranya, Ducati menjadi salah satu motor terkuat di lintasan, Suzuki yang makin terlihat melaju di atas jalur yang tepat dan Honda yang masih terlihat kokoh.

Namun optimisme terlintas dari ucapan sang CEO. Rivola dengan percaya diri mengatakan bahwa timnya masih lebih baik daripada KTM yang tengah jor-joran di semua kelas sehingga target 10 besar cukup reasonable baginya. 

OK.. paling tidak ucapan Rivola terbukti dari hasil seri perdana yang digelar di sirkuit Losail, Qatar saat Aleix Espargaro finish di posisi ke-10. Hasil itu lebih baik ketimbang torehan Pol Espargaro pembesut KTM yang mengakhiri balapan di posisi ke-12.

Jadi.. Aprilia?, seberapa hebatkah kau untuk kujagokan?

pinosy.com/media
pinosy.com/media

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun