Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ledakan Putus Asa!

17 Januari 2016   10:41 Diperbarui: 20 Januari 2016   13:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari tergelincir, padam terjebur lautan derita
Rembulan terselip, buta meraja singgasana hitam
Hanya menyisakan ingatan, lusuh lara lakoni hidup ini

-----

Semua peluh keringat menguap, tak ada guna berusaha
Sebatas sejahtera saja akal tak dapat menggarisnya

Menyekolahkan anak tiada mampu, tak ada lagi harapan
Apa arti sebuah peran tanpa harapan?

Nilai baik yang ku yakini tiada taji, malu kalah beradu
Tersisih, terkepung digdaya nilai kalian, diolok-olok

-----

Di pucuk jurang ketimpangan, Orang kaya lega tertawa
Kelas Menengah gigih mendaki, setia menghamba
Kumpulan Pandai berdiam dalam gua, asik bersolek diri
Kaum Beragama sibuk merajut bendera, mabuk jumawa
Tak ada bela derita, tak ada peduli jika ku mati

-----

Aku iri, ingin berganti takdir, bertukar nasib dengan kalian
Tapi siapa mau? Pandawa tak sudi lahir dalam hina Kurawa
Bodoh, miskin, lelah, kalah, dan kini ku buta!
Tersisa akhir daya mengerang tutup nestapa
Erang suara terakhir, ledakan putus asa!

-----

Bola bergetar, tepi berputar jadi tengah, apakah itu salah? Kenapa pongah?
Apakah kini mulai mengerti? Kenapa sekarang baru peduli?
Aku sudah mati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun