Mohon tunggu...
Mas Imam
Mas Imam Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

..ketika HATI bersuara dan RASA menuliskannya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Iklan: 'Tuhan adalah setan'

8 Oktober 2015   15:36 Diperbarui: 5 November 2015   11:23 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah saya menyaksikan iklan layanan masyarakat yang begitu keren hingga saya terkesima dan teringat hingga sekarang. Iklan itu adalah Ad-TV iklan layanan masyarakat yang bertema 'Mengembalikan agama ke sekolah'. Iklan itu sendiri di pesan oleh Kementrian Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Republic Macedonia. Saya tidak tahu kenapa iklan itu dipesan/diproduksi, tapi logikanya -mungkin- Agama beserta Tuhan di Macedonia sudah lagi tidak dianggap ada.

Setting gambar adalah bangunan sekolah SD (:tingkat dasar) di Jerman pada akhir 1800 akhir atau 1900 awal. Bangunan sekolah dengan aktifitas didalamnya.., yakni ruang kelas dengan para murid dan seorang guru (profesor) di dalamnya. Iklan itu sendiri dibuat dalam versi grayscale.

Dan iklan yang berdurasi kurang dari dua menit itu berisi dialog antara Professor dengan anak-anak muridnya. Dialog dimulai dari penjelasan Professor (P) yang kemudian disanggah si Murid (M)

Dan berikut dialog yang terjadi diantara mereka berdua dengan disimak murid yang lain..

P : 'Aku akan tunjukkan kepada kalian semua,...'

Dan professor mulai mengawali alur pikir yang dia bangun dengan statement..

P : 'Jika Tuhan itu ada..maka Dia pulalah setan...' 'Bukankah semua yang ada itu adalah ciptaan Tuhan??..'

Para muridpun mengangguk angguk tanda mencerna, memahami, dan/ mengamini..

Lanjut Professor...

P : 'Jika benar Tuhan menciptakan segalanya..maka Dia pulalah yang menciptakan Setan'... 'yang berarti Dia sendiri adalah setan'.. (red: berarti setan adalah wujud lain-Nya atau perwakilan-Nya)

---------------------------------------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun