Mohon tunggu...
masikun
masikun Mohon Tunggu... Petani - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin, Mau?

18 Januari 2021   12:45 Diperbarui: 18 Januari 2021   13:01 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kedatanganya pada awal Bulan Desember lalu, Sinovac si vaksin covid-19 ini begitu menggemparkan. Banyak berita yang ikut mengiringi kedatangannya. Bahkan jauh hari sebelum vaksin ini datang dari negeri asalnya itu, tirai bambu. Banyak yang pro, tidak sedikit juga yang kontra. Sepertinya di negeri ini memang sudah biasa untuk hal-ha seperti itu. 

Menilik topik pilihan kompasiana kali ini cukup menarik. MASIH RAGU DIVAKSIN? Begitulah kira-kira. Seketika akupun bertanya pada diriku sendiri, apakah aku ragu? Sebentar. Bolehkah pertanyaanya sementara diganti menjadi apa yang membuatku ragu? Boleh ya. Okey. 

Bermula dari pertanyaan itulah aku mulai mencari tahu perihal vaksin. Tidak perlu pergi ke perpustakaan farmasi, ataupun mendatangi guru besar vaksinasi atau bahkan sama menteri kesehatan. Cukup ketikan saja apa yang perlu kita cari. Jrengggggg.

"UU Kesehatan No.23/2992, paradigma sehat dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu cara yang digunakan ialah dengan dengan imunisasi." Menurut Kepmenkes No. 1059/MENKES/SK/IX/2004, imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut Ia tidak akan menderita penyakit itu. Sedangkan vaksin merupakan suatu produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang kekebalan tubuh seseorang."

Sekilas membaca pengertian vaksin tersebut aku melihat tujuan pemerintah tentu sangat baik menyoal vaksin. Termasuk vaksin covid-19 ini. Pemerintah sendiri memilih sinovac tentu dengan berbagai pertimbangan. 

Beberapa hari silam tagar menolak vaksin memang sempat menggema. Banyak kalangan menilai vaksin ini tidak aman. Tak sedikit Netizen dengan segala macam alasan menolak untuk diberi vaksin. Mulai dari yang sekadar ikut-ikutan, pengaggum konspirasi sampai bahkan seperti dari kalangan ilmuan kompak menyuarakan penolakan. Apakah pemerintah menunda? Tentu saja tidak. Ir. Joko Widodo sang Presiden menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin. Itu menandakan dimulainya vaksinasi. 

Sembari mencari tahu soal vaksin aku menemukan kabar terbaru perihal pertambahan orang yang terkena covid19. Angka pertambahannya sudah menyentuh dua digit perhari. Sejurus dengan itu pemerintah kembali menerapkan psbb. Semua akses diperketat. Melihat seperti kenyataan yang seperti itu aku lantas bertanya, kalau aku ingin vaksin bagaimana caranya?

Lagi-lagi tinggal tulis saja pertanyaanmu, jawaban akan keluar. Jawabannya adalah kunjungi pedulilindungi.id . Melalui laman tersebut aku diperintahkan untuk mengisi nomor NIK ktp dan Nama. Hasilnya, nihil. Ternyata aku belum termasuk golongan penerima vaksin ini. Pemerinta memang menerapkan beberapa kebijakan untuk penerima vaksin ini. Bertahap. Begitulah kurang lebih. 

Terlepas ragu atau tidak, marilah atas dasar kesadaran sebagai manusia biasa. Saling menjaga, saling mendoakan.

Salam bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun