Mohon tunggu...
Masihbelumadajudul
Masihbelumadajudul Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia ketiga.

Pemula, juga pemalu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ke-Catatan I: Produksi dan Kamu dalam Pengandaian (Bagian I)

24 September 2021   03:01 Diperbarui: 24 September 2021   03:57 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai organisasi yang memiliki nilai yang berbasis pada ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, plus keberpihakan pada golongan masyarakat yang dipinggirkan secara sistem, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada posisinya memiliki tantangan yang besar untuk melacak dan mempersiapkan segala yang menjadi kebutuhannya.

Pada tulisan ini, izinkan saya mengajak anda sekalian masuk ke dalam pengandaian-pengandaian Ilmu Ekonomi untuk melacak suatu "masalah". Dan jika dalam perjalanan nanti kita tidak menemukan masalah apa-apa, setidaknya kita pernah berandai dan melacak bersama-sama. Eeaaa...

Dalam Ilmu Ekonomi, kita mengenal suatu sistem kerja atau mata rantai perekonomian yang tersusun dalam tiga tiang utama: produksi, distribusi, dan konsumsi.

Pada tiga tiang di atas, saya mencoba memfokuskan pelacakan pada wilayah kerja atau tiang produksi: melacak bagaimana suatu produksi sebagai sistem dan pola dapat berlaku bagi sebuah keberlangsungan hidup organisasi PMII.

***

Hampir dua tahun terakhir setelah pandemi melanda Indonesia, segala aktivitas sosial dibatasi ruang geraknya. Bagi PMII Cabang Metro Manado, pandemi bukan suatu masalah yang berarti dapat menghentikan segala aktivitas produksi kaderisasi. 

Hal ini terekam dalam gagasan serta ide yang diwujudkan dalam bentuk gerak untuk melangsungkan perekrutan calon anggota baru dengan sistem "Zonasi" yang untuk pertama kalinya dilakukan oleh suatu organisasi mahasiswa.

PMII dalam kerangka ekonomi adalah suatu perusahaan kaderisasi yang dalam kerjanya mengolah, mengasah, dan membentuk segala kemampuan anggota (proses produksi bahan mentah) dengan menggunakan alat produksinya (nilai-nilai) untuk menghasilkan atau menciptakan suatu output (manusia) yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara serta golongan masyarakat yang terpinggirkan oleh sistem.

Dalam pengandaian ini, saya tidak ingin menggunakan kata "komoditas" pada manusia tetapi menggantinya dengan kata "output". Sebab dalam ekonomi, "komoditas" dipahami sebagai suatu barang yang dapat diperjualbelikan untuk menciptakan suatu abstraksi nilai (akumulasi modal). Dan ini hanya berlaku bagi sistem kerja kapitalisme.

Di sini, kata "output" saya dasarkan pada suatu pemahaman bahwa perusahaan kaderisasi ini membentuk suatu manusia yang produktif, non-keterasingan bagi diri terhadap lingkungannya, memiliki nilai yang bermanfaat bagi sekitarnya, dan yang paling penting tidak diperjualbelikan untuk menciptakan suatu akumulasi modal.

Di sini kita bisa melihat bagaimana suatu sistem kaderisasi bekerja. Alat produksi nilai menjadi basis untuk menciptakan output yang berkualitas, yang bermanfaat bagi sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun