Pasca mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua jurusan di Universitas Vienna, pada tahun 1903, diusianya yang ke-63 tahun, Carl Menger (CM) memilih untuk berlibur. Dari pergulatan panas tentang sifat ilmu ekonomi dan cara yang tepat untuk melakukan analisa ekonomi, masalah formal---keagamaan tentang pernikahan, mengharuskan dirinya memilih salah satu tempat terbaik bagi keinginannya.
Pulau seluas 8,08 Km yang berada di teluk Manado, Sulawesi Utara, menjadi pilihan bagi keinginannya. Iya, kita mengenalnya sebagai Pulau Bunaken.
Wisata taman bawah laut yang kaya akan berbagai jenis ikan, keindahan terumbu karang, dan keramahan masyarakat sekitar memungkinkan hasrat Individualnya untuk sesegera mungkin menghadirkan dirinya di sana.
Mungkin ini bukan satu-satunya alasan mengapa ia mengunjungi Sulawesi Utara. Sebab, masih banyak tempat yang bisa dipilihnya sebagai tujuan liburan imajiner. Tetapi, bagi dirinya kepuasan diri adalah hal yang utama, maka ia memilih Bunaken (CM berpendapat bahwa nilai ditentukan oleh faktor subjektif).
Mungkin juga, karena kekecewaannya pada sifat ilmu ekonomi Inggris yang cenderung abstrak dan teoritis. Maka, wajar saja jika pada akhir abad ke-19, ekonomi klasik kurang dihargai di daratan Eropa (CM berusaha mengembalikan ekonomi ke dunia nyata).
Tak menunggu waktu yang lama, ia pun berangkat dengan membawa kegembiraan dan sepasang koper ber-Merk Echolac sedang, menuju Utara Sulawesi.
Sekitar Pukul 08.35 WITA, agar ceritanya terus berlanjut, CM-pun mendarat dengan selamat.
Setelah turun dari badan burung besi, ia melewati kerumunan penumpang yang terlihat sangat sibuk untuk bergegas lekas ke tujuan mereka masing-masing.
"Aku melihat sekelompok lebah yang kacau setelah keluar dari sarangnya, tak seperti semut kiranya, hmm," gumam CM.
Tepat di belakang pintu keluar, seseorang yang lain terlihat sedang menghisap tembakau dan bersandar dengan santai di tiang yang menjulang kokoh. Ia terlihat berbeda, kemudian mendekati CM dan bertanya, "Om rupa asing dapa lia no. Om dari mana so? Kong mo ka mana ini dang?" tanya si Pria Perokok (PP) dengan nada datar.
CM : "Oh, iya, saya dari Austria. Saya berniat ke Pulau Bunaken setelah dari sini."