Mohon tunggu...
Mas Ibas
Mas Ibas Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki kelebihan. Suka menulis terutama di blog personal www.masibas.my.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menilik Harga BBM dari Masa Soeharto Hingga Sekarang

18 November 2014   19:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MASIBAS.MY.ID - Berbicara soal harga BBM kerap kali menjadi topik perbincangan paling hangat di kalangan masyarakat, sebab BBM bisa diibaratkan sebagai jantungnya roda perekonomian. Jika harga naik, cenderung semua harga ikut merangkak naik pula.

Tercatat hari ini (18/11/2014) harga BBM positif naik dengan harga semula Rp 6.500,- menjadi Rp 8.500,- atau naik Rp 2.000,- per liter dari harga sebelumnya.
Sebenarnya kenaikan harga BBM ini bukan pertama kalinya, hanya kebetulan saja di era kepemimpinan Presiden Jokowidodo kenaikan harga menjadi yang pertama kali. Sejarah kenaikan harga BBM sudah terjadi sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Di era Presiden Soeharto, BBM mengalami kenaikan sebanyak tiga kali yaitu tahun 1980 , 1991, 1993. Pada tahun 1980 harga premium Rp 150,-per liter, pada tahun 1991 harga premium kembali dinaikkan menjadi Rp 550,-per liter, dan yang terakhir tahun 1993 naik lagi menjadi Rp 700,-. Sehingga sepanjang pemerintahan Soeharto harga BBM terutama jenis premium paling mahal yaitu Rp 700,-.
Untuk mengetahui sejarah kenaikan harga BBM lebih lengkap silahkan baca melalui sumber okezone DISINI.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun