Wabah virus Covid-19 yang sedang melanda Bumi, merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan untuk kehidupan makhluk hidup terutama manusia, Baca Update corona https://tirto.id/update-corona-2-april-2020-data-covid-19-indonesia-dunia-terbaru-eKrg. Awal mulanya muncul wabah virus Covid-19 membawa dampak positif untuk rehabilitasi bumi meskipun ini bukan jangka panjang, pada kenyataannya wabah virus ini menghentikan aktivitas yang sedang terjadi di bumi, negara-negara yang melakukan lockdown merupakan negara yang memiliki aktivitas paling sibuk seperti Italia dan Tingkok,Â
Badan Antariksa Eropa (ESA) menyebutkan bahwa emisi nitrogen di Italia menurun secara signifikan, satelit Copernicus sentinel-5p mendeteksi penurunan ini yang terjadi pada bagian utara negara tersebut, di Hubei Tiongkok langit menjadi biru, perlu menjadi catatan bersama bahwa negara Tiongkok merupakan penyumbang pencemaran udara terbesar di dunia sekitar 30% emisi gas CO2 di dunia setiap tahunnya.
Bahkan pada tahun 2017 Cina menghasilkan emisi sebesar 10,5 miliar ton yang menyebabkan curah hujan menurun, negara Tiongkok adalah prosuden sekaligus konsumen batubara terbesar di dunia, menurut Marshall Burke seorang peneliti dari Stanford University,AS meyakini penurunan polusi udara ini akan menyelamatkan ribuan orang dari kematian yang diakibatkan oleh udara beracun, hal ini berbanding lurus dengan kualitas udara yang buruk dan kematian diri terkait menghirup udara beracun.
Dalam dua bulan penurunan tingkat polusi yang ada di Tiongkok telah menyelamatkan nyawa 4.000 balita dan 73 ribu manula usia di atas 70 tahun, bahkan seorang ilmuwan iklim dari University of Colorado Boulder mengatakan berkurangnya aktivitas ekonomi yang terjadi di bumi dikaitkan dengan penurunan emisi, meskipun hal ini tidak pasti jika saya berpendapat memang hal ini serasa mustahil tapi jika dikaitkan dengan kegiatan manusia dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari tidak menutup kemungkinan hal ini benar adanya.
Asap kendaraan bermotor dan aktivitas dari pabrik yang menghasilkan gas emisi dan karbonmonoksida merupakan hal yang paling besar dalam menyumbangkan polusi udara yang terjadi di bumi kita sekarang. Â
Dikutip dari Liputan 6.com bahwa para peneliti di New York pada Minggu (29/3/2020) hasil riset menunjukkan bahwa kadar karbon monoksida terutama dari kendaraan bermotor telah berkurang hampir 50% dibandingkan dengan tahun lalu,
1. New York Â
Tingkat lalu lintas di Kota ini menurun hingga 35%, emisi karbonmonoksida telah turun 50%, gas metana turun 5-10% , CO2 menurun 5-10% Â kondisi ini bisa dikatakan keadaan terbersih selama pandemi covid 19 ini.
2. China
Mengalami penurunan 25% penggunaan energi dan emisi
3. Italia