Kertas putih ini berbicara tentang sebuah kataÂ
Tentang malam dan gerimis ritmis menemani lelahÂ
Sedikit tiupan angin melaju ke sana ke sini seperti kebingungan masalÂ
Lalu tak sedikit gerombolan laron-laron berdansa ria mengawini cahaya lampu teplok masa silamÂ
Si adik umur lima tahunan pulas tersiram keringat bebauan akhir kemarauÂ
Dan lapar memanggil
Kertas putih tergores tinta separoÂ
Runtuh dengan satu tetes air hujan yang menyerobot genteng tua era kakek buyut
Nun jauh di sana berteriak sampai ke dalam sukma
"Terus menulis, nak !"
"Terus menulis, nak !"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!