Mohon tunggu...
Hendra Cahya
Hendra Cahya Mohon Tunggu... Konsultan - MasHendra Namaku

Pengalaman profesional hampir 20 tahun, di PT AXA Insurance Indonesia (sebelumnya bernama PT Mandiri AXA General Indonesia atau MAGI) sebagai Regional Head Jakarta. Sebelumnya, sebagai Business Development Head di PT Zurich Asuransi Indonesia. Area Head & Dept Head di PT Asuransi Adira Dinamika Tbk, sebelumnya juga bekerja dan membangun karir di Asuransi Bumida1967 sebagai Branch Manager & Kepala Bagian. Karena merasa masih muda dan ada darah jawa dan biasa di panggil mas, jd sy sering dipanggil mas hendra. Sangat senang berorganisasi, dulu di kampus aktif di organisasi penalaran mahasiswa, pernah menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Kajian Mahasiswa, lembaga yang mengajarkan kita sebagai manusia yang belajar berdemokratis, tempat belajar retorika, orasi, diskusi, menulis dll. Salam Hangat. Apabila membutuhkan konsultasi dan keperluan asuransi aset atau asuransi kesehatan karyawan dari perusahaan atau individu bisa japri WA ke 087782734164. Email: hendraindonesiashifting@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Asuransi Indonesia di Saat Perlambatan Ekonomi Kini

14 September 2015   13:33 Diperbarui: 14 September 2015   13:33 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Gonjang Ganjing Perlambatan Ekonomi.....

Seperti kata-kata menggambarkan politik saja...!!

Yaa, situasi perlambatan ekonomi yang menerpa Makro Ekonomi Indonesia membawa dampak yang cukup serius ke berbagai sendi kehidupan di setiap warga. Mulai dari warung di pinggir jalan sempit hingga bisnis korporasi mengeluhkan sikon ekonomi yang cenderung tak berpihak pada pertumbuhan ekonomi real saat ini.

Sepi nya transaksi usaha diberbagai sektor mengindikasi kan pengaruh krisis global yang masuk ke Indonesia. Melemahnya nilai mata uang Rupiah terhadap Dollar Amrik menjadi indikator mudah dan memberikan dampak pada bisnis turunan nya. Pekerjaan berat bagi Pemerintah Jokowi JK saat ini untuk memulihkan dan membuat percaya para pelaku ekonomi hingga para investor berbagai skala bisnis untuk tetap melakukan aktivitas bisnis nya.

Dunia Asuransi menjadi bidang yang terkena dampak dalam perlambatan ekonomi yang terjadi. Pada dasarnya bisnis Asuransi adalah bisnis pendamping dan pendukung dari kegiatan ekonomi yang terjadi. Asuransi belum menjadi komoditi atau bahkan penyumbang pendapatan yang signifikan, sehingga ketergantungan tersebut akan tercermin dari pertumbuhan premi yang bisa jadi ikut melambat dan bahkan minus di sejumlah lini bisnis nya.

Walau efek perlambatan tidak terjadi di seluruh perusahaan asuransi, namun secara makro bisnis akan mengalami sedikit gangguan. Gangguan ini setiap perusahaan asuransi akan berbeda dampak yang dialami nya. Bagi perusahaan asuransi yangn sangat tergantung pada lini bisnis MV atau Kendaraan, maka pertumbuhan minus di Otomotif khusus nya penjualan Mobil dan motor baru akan berdampak pada menurun nya premi secara year on year, begitu juga di sektor Property yang sedang mengalami kelesuan.

Pemerintah sedang gencar melakukan deregulasi kebijakan, yang target utama nya jelas, memberikan insentif dan dorongan kepada para pelaku bisnis untuk kemudahan dalam aktivitas ekonomi. Kebijakan ini akan berdampak ganda, sisi pertama akan disambut positif sebagai intervensi luar usaha yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis namun sisi lain akan juga berdampak negatif bila terjadi gejolak tiba2 baik secara ekonomi maupun non teknis lainnya bila berbenturan dengan nilai atau aturan yang (padahal) sebelumnya telah disepakati.

Memang seperti buah simalakama, tetapi ini harus diambil oleh Regulator yang tidak mau tinggal diam membiarkan dampak krisis terjadi begitu saja tanpa adanya usaha melakukan dorongan yang dianggap dapat membantu para pengusaha. Nah, asuransi akan di untungkan dengan kebijakan pemerintah yang memang pro dunia usaha yangn positif. Ketika terjadi aktivitas ekonomi seperti normal keadaan, bahkan melebihi kondisi sebelumnya maka terjadi aktivitas ekonomi yang memang nanti nya akan dibutuhkan proteksi asuransi untuk mengcover resiko bisnis tersebut, apapun itu!

Sebagai contoh terjadi order permintaan eksport ke luar negeri atas sejumlah komoditi lokal atau yang dibuat di dalam negeri. Maka, pengiriman barang atas transaksi tersebut dapat di cover oleh Produk Asuransi Pengangkutan atau Marine Cargo. Aktivitas di pabrik atau kegiatan pendukung nya pun akan membuka lapangan kerja atau kesempatan asuransi akan masuk untuk mem proteksi kegiatan tersebut seperti asuransi bagi pekerja, asuransi atas kegiatan produksi dll. Bayangkan ketika sebuah pabrik manufaktir kehilangan order, lalu tutup..!  Maka sekian orang akan di PHK, pabrik tutup dll, asuransi pun juga akan kehilangan potensi market.

Memang seharus nya asuransi tidak melulu menunggu, apalagi saat terjadi perlambatan ekonomi saat ini. Angka keikutsertaan dari penduduk indonesia masih sangat jauh dibandingkan negara tetangga macam Singapura dan Malaysia. Sudah seharus nya pelaku dan praktisi asuransi Indonesia menciptakan dan membentuk ceruk pasar yang belum tergali. Termasuk juga adalah optimalisasi perusahaan asuransi lokal dalam menggenjot premi di Indonesia. Pihak Regulator dalam hal ini OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berperan sangat strategis dalam mengatur hadir nya asuransi asing atau pemodal luar yang akan meng-akuisisi perusahaan asuransi di dalam negeri termasuk kegiatan turunan nya. Mulai dari aturan operasional perusahaan asing, hingga penempatan reas, dll. Sudah seharus nya perusahaan lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri dengan di topang kreatifitas, kapasitas modal, sdm, regulasi, dll sehingga kejadian krisis apapun dapat terus menjamin kelangsungan bisnis perusahaan lokal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun