Mohon tunggu...
Mashadi
Mashadi Mohon Tunggu... Pekerja Paruh Waktu -

Siap Berkoar untuk Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Emak Pepes Dipuji, Ratna Sarumpaet DiBully

4 Maret 2019   15:29 Diperbarui: 4 Maret 2019   15:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang pertama yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2/2019).

"Saya sebenarnya, saya salah, oke. Tetapi sebenarnya yang terjadi di lapangan dan yang terjadi di peristiwa penyidikan, ada ketegangan luar biasa yang membuat saya merasa sadar bahwa memang ini politik. Saya berharap sekali pada persidangan ini dengan semua unsur yang ada di sini, marilah kita menjadi hero untuk bangsa ini, bukan untuk saya. Kalau saya dipenjara nggak masalah. Bahwa di atas segalanya, hukum bukan kekuasaan," tegas Ratna Sarumpaet.

Dimana Perlindungan Hukum untuk Ratna?

Anggota Dewan Pengarah tim Prabowo-Sandi, Fadli Zon mengaku memang tidak menjenguk karena jengkel dibohongi.

Menurut Fadli, timses Prabowo-Sandi sangat dirugikan atas kasus hoax penganiayaan yang disebarkan Ratna. Saat itu, Ratna merupakan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandi.

Padahal pangacara Ratna Sarumpaet mengungkap sang klien tidak pernah dibesuk tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno selama ditahan di Polda Metro Jaya. Padahal Ratna Sarumpaet selama ini setia membela Prabowo-Sandi, apalagi bantuan hukum untuk beliau.

Ratna Dibully?

Betapa jelek dan nistanya kubuh 02, hingga istilah Mak Lampir kabarnya dilontarkan salah seorang elite kubu Badan Pemenangan Nasional Prabowo -- Sandi kepada wartawan, saat kebetulan punya urusan lain di PN Jaksel ketika itu.

Apalagi Ratna harus mengembalikan uang dari sponsornya (Pemprov DKI Jakarta) untuk kabur ke Chile dahulu sebelum ia tertangkap.

Kampanye Bobrok

Berkampanye seperti menari di air yang keruh. Persoalan perpecahan adalah hal yang sangat serius untuk diperhatikan. Tak ada permusuhan yang muncul begitu saja. Jelas terlihat, bibit-bibit kebencian yang muncul di masa kampanye pemilu kepala daerah terus dibawa dan menjadi bagian dari pertarungan wacana di pemilu presiden mendatang. Unfinished business di antara kedua belah pihak terus membakar kebencian. Api kebencian tersebut semakin bertambah besar ketika salah satu pemimpin dari masing-masing pihak menyampaikan pernyataan kontroversial yang dipandang merendahkan pihak yang lainnya. Tentu, hal ini bukanlah tanpa alasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun