Mohon tunggu...
Agus Setyanto
Agus Setyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

baru belajar menyusun kata biar menjadi kalimat yang enak dibaca...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tuna Netra pun Kini Dapat Membaca Peta Indonesia

21 Desember 2011   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_150322" align="aligncenter" width="655" caption="halaman muka Ina-GeoPortal (Sumber: http://maps.ina-sdi.or.id) "] [/caption] Bertempat di Ballroom Puri Agung Grand Sahid Hotel Jakarta, tanggal 17 Oktober 2011 yang lalu Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mengadakan peluncuran nama baru, yaitu Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai pengganti nama Bakosurtanal.  Penggantian nama itu sesuai dengan amanat UU No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Geospasial (ruang kebumian) adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi  suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu (UU No. 4 Tahun 2011).  Sementara itu, pemilihan tanggal 17 Oktober tak lain karena tanggal tersebut bertepatan dengan tanggal dibentuknya Bakosurtanal pada 17 Oktober 1969. GeoPortal Nasional Guna mendukung keterbukaan dan kemudahan aksesibilitas data dan informasi geospasial yang dimiliki setiap instansi pemerintah, BIG pada saat yang sama sekaligus meluncurkan sistem informasi data berbasis web secara terintegrasi. Sistem yang disebut Geoportal Nasional tersebut diberi nama Ina-GeoPortal (Indonesian GeoSpasial Portal) yang menyajikan data dan informasi geospasial dasar, baik yang terdistribusi maupun yang terpusat secara bersamaan melalui aplikasi berbasis web. Melalui web Ina-GeoPortal ini setiap orang dapat memanfaatkan berbagai data dan informasi yang tersedia untuk berbagai kebutuhan dan aplikasinya. Ina-GeoPortal disiapkan demi kemudahan memperoleh data berbagai instansi pemerintah bagi semua orang melalui satu sumber yang menjadi tanggung jawab BIG. Informasi geospasial dasar yang disediakan BIG ini menjadi rujukan tunggal agar tidak terjadi kerancuan dalam memperoleh data. [caption id="attachment_150325" align="aligncenter" width="500" caption="Menkokesra H.R. Agung Laksono meresmikan peluncuran BIG dan Ina-GeoPortal didampingi Kepala Bakosortanal, Asep Karsidi (kiri) dan Menristek (saat itu Suharna Surapranata (kanan). (Sumber: dok. pribadi) "][/caption] Informasi dalam bentuk peta yang saat ini tersedia di Ina-GeoPortal, yaitu Gempa Bumi di atas 5.5 Sejak 1973, Peta Tutupan Lahan 2006, Moratorium, Potensi Bencana Alam di Indonesia, Terminal, Rumah Sakit, Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Pelabuhan Penyeberangan, Bandar Udara, Alur Pelayaran, Alur Laut Kepulauan Indonesia. Namun, tak perlu khawatir karena  Ina-GeoPortal juga menyediakan peta dasar yang dapat kita olah sesuai dengan kebutuhan kita. [caption id="attachment_150330" align="aligncenter" width="678" caption="Informasi tentang sebaran terminal di Indonesia (Sumber: http://maps.ina-sdi.or.id)"][/caption] Peta Taktil untuk Tuna Netra Selain meluncurkan GeoPortal Nasional, pada hari itu juga Bakosurtanal menerbitkan peta yang dikhususkan bagi para penyandang tuna netra. Peta khusus bagi para tuna netra itu disebut peta taktil (tactile map) yang dibuat pada lembaran kertas atau plastik dalam bentuk tiga dimensi. Pembuatan peta taktil tersebut merupakan kerja sama antara Bakosurtanal, Resource Center Pendidikan Inklusif Yogyakarta, dan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada. Peta taktil tersebut berisi informasi dasar wilayah administratif Indonesia yang keterangan isinya menggunakan huruf braille. Melalui peta taktil ini para penyandang tuna netra memperoleh hak yang sama dengan orang yang dapat melihat dalam mendapatkan informasi melalui peta. [caption id="attachment_150332" align="aligncenter" width="500" caption="Dua siswi dari Resource Center Pendidikan Inklusif Yogyakarta sedang membaca peta taktil di depan Menkokesra H.R. Agung Laksono, Kepala Bakosortanal, Asep Karsidi, dan Menristek (saat itu Suharna Surapranata) (Sumber: dok. pribadi)"][/caption] Semoga saja peta taktil tersebut makin menguatkan kecintaan para penyandang tuna netra terhadap Indonesia. ..dan kita pun dapat belajar dari mereka... salam taktil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun