Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.
Gema takbir berkumandang ke seluruh alam, seraya mengagungkan nama-NYA. Kini tibalah saatnya merayakan hari kemenangan seluruh umat muslim didunia setelah menunaikan ibadahnya dibulan ramadhan.
Laki-laki, perempuan, tua maupun muda semuanya mengumandangkan takbir, itu semua merupakan rasa syukur kepada tuhannya atas semua nikmat yang telah diberikan salahsatunya dapat bertemu dan mengisi ramadhan ditahun ini.
Namun idul fitri atau lebaran ditengah pandemi covid-19 kali ini tetap ramai seperti biasanya, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan itu dapat terlihat pada malam takbiran dikampung saya, yang biasanya ada takbir keliling sekarang tidak ada. Kampung yang ramai dengan orang perantauan yang mudik pun terlihat sedikit akibat larangan mudik oleh pemerintah.
Pada hari H-nya pelaksanaan sholat ied juga tidak dilaksanakan di satu masjid didesa, para ulama setempat dan pemerintah desa menghimbau untuk melaksanakan shokat ied dirumah masing-masing atau bisa dilaksanakan di mushola-mushola dengan menerapkan protokol kesehatan guna menghindari kerumunan masa dalam jumlah banyak disatu tempat.
Tradisi nyadran (silaturahmi) dikampung saya juga terlihat relatif sepi, yang biasanya masyarakat berbodong-bondong berlalu-lalang untuk bersilaturahmi atau berkunjung ke keluarga, saudara maupun tetangga mereka.
Tradisi lainnya disaat lebaran yaitu nyekar atau ziarah ke makam keluarga, kali ini warga dikampung saya tetap melakukan tradisi nyekar tersebut namun yang biasanya dilakukan pada hari lebaran, kini banyak warga yang melakukan nyekar sebelum hari lebaran. Menurut mereka ini langkah untuk tidak menimbulkan kerumunan di tempat pemakaman pada saat hari lebaran.
Itulah beberapa fenomena atau perbedaan lebaran idul fitri tahun ini dibanding tahun sebelumnya. Semoga pandemi covid-19 segera cepat berlalu.
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyyah
Minal 'Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
KBC-55